Peran Sarmidi Mangoensarkoro Dalam Peristiwa Sumpah Pemuda
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 27 Oktober 2022 09:04 WIB
ORBITINDONESIA – Setiap tanggal 28 Oktober kita selalu peringati sebagai Hari Sumpah Pemuda, dimana tercetusnya Hari Sumpah Pemuda tersebut tidak terlepas dari peran tokoh pejuang kala itu.
Salah satu tokoh penting sumpah pemuda yang lahir pada tahun 1904 adalah S. Mangoensarkoro
Siapakah dia ? Sarmidi Mangoensarkoro lahir 23 Mei 1904 di Surakarta, Jawa Tengah ini dikenal dekat Ki Hadjar Dewantara, bahkan sempat disebut sebagai penerus jejak perjuangan beliau.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 2022, Ini Puisi Pilihan yang Cocok untuk Kamu agar Menang Lomba
Dirinya juga merupakan seorang pendidik Indonesia yang lahirkan beragam tulisan mengenai dunia pendidikan. Sarmidi gigih dalam kembangkan dan membina Perguruan Taman Siswa.
Tidak hanya itu saja, dirinya merupakan pejuang di bidang pendidikan dan ikut tampil sebagai pembicara pada Kongres Pemudan dan menyampaikan pidato tentang Pendidikan Nasional.
Terlebih dirinya mengemukakan bahwa anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan dan dididik secara demokratis serta perlunya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Baca Juga: Contoh Teks Pidato Hari Sumpah Pemuda yang Bisa Dibacakan dalam Lomba Sekolah
Karena menjadi salah satu pembicara pada Kongres Pemuda II, yang membahas pentingnya pendidikan bagi generasi muda Indonesia, Bung Hatta pun berikan kepercayaan kepadanya untuk menjabat Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan pada tahun 1949
Tentunya berkat jasa dan pengabdian dalam memajukan pendidikan Indonesia, pemerintah anuguerahkan Sarmidi Mangoensarkoro gelar pahlawan nasional pada 2011. Selain itu juga tanda jasa Bintang Mahaputra Adipradana dari pemerintah dan pengharagaan dari Taman Siswa dan rakyat.
Hingga saat ini namanya banyak dijumpai sebagai nama jalan di wilayah Indonesia termasuk Jakarta di kawasan Menteng sebagai penghormatan terhadap perjuangan Sarmidi mencerdaskan masyarakat Indonesia.
Sarmidi Mangoensarkoro wafat pada 8 Juni 1957 di Jakarta dan dimakamkan di Makam Keluarga Besar Taman Siswa Taman Wijaya Brata, Celeban, Yogyakarta.***