DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Sering Dilawan Massa Anarkistis yang Berkumpul di Tugu Salib, Kepolisian akan Gandeng TNI

image
Dokumen Personel Polres Jayawijaya Membubarkan Massa di Tugu Salib, Papua, Beberapa Waktu Lalu.

ORBITINDONESIA - Kepolisian Resor Jayawijaya di Papua akan menggandeng personel TNI sewaktu  membubarkan lagi massa yang setiap malam berkumpul di Tugu Salib, karena mereka selalu anarkistis dan menyerang polisi.

Kepala Polres Jayawijaya, AKBP Hesman Napitupulu, di Wamena, Papua, Senin, 24 Oktober 2022 mengatakan, perwakilan pemerintah dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja juga dilibatkan.

"Karena kalau dilihat, dalam pembubaran selalu melawan dengan cara melakukan melempari aparat. Dan, ini sudah berlangsung selama dua minggu," katanya.

Baca Juga: 6 Tersangka, Termasuk 3 Anggota Polisi Ditahan Berkait Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Polisi mendeteksi sebagian warga anarkistis yang berkumpul di Tugu Salib selalu mengkonsumsi minuman keras sehingga berani menyerang balik.

“Ini masih dianalisa apakah ada unsur kesengajaan yang dirancang untuk menimbulkan bentrokan atau tidak," katanya.

Polisi melihat perlu ada peraturan daerah terkait penggunaan tempat itu, karena kawasannya sangat baik untuk bersantai namun disalahgunakan sebagai tempat berpesta minuman keras.

"Tugu Salib ini seperti alun-alun di setiap kota yang biasa menjadi tempat nongkrong dan selama tidak terjadi keributan seperti pesta minuman keras, kita tidak bisa melarang," katanya.

Baca Juga: Heru Budi Hartono Bertemu Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto Bahas Isu Keamanan Jakarta

Dua minggu terakhir polisi membubarkan paksa massa yang berpesta minuman keras di Tugu Salib sebab meresahkan warga yang tinggal di sekitar lokasi itu.

"Sebenarnya kita tidak ingin ada bentrokan dengan masyarakat karena pada dasarnya situasi ini harus dijaga tetap kondusif," katanya.

Keluhan masyarakat terkait keributan massa yang setiap malam berkumpul di Tugu Salib, polisi membubarkan secara paksa namun massa menyerang balik walau tidak ada korban jiwa dari dua pihak itu.

Walau demikian, massa yang tidak terima dibubarkan secara paksa, menyerang rumah-rumah warga sekitar dengan cara melempar batu sehingga kaca rumah, kaca mobil pecah. ***

Berita Terkait