DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Contoh Naskah Khutbah Jumat Edisi Khusus Hari Santri Nasional 2022, Pentingnya Perjuangan Ulama

image
Contoh naskah khutbah Jumat Hari Santri Nasional 2022.

ORBITINDONESIA - Berikut ini adalah Contoh naskah khutbah Jumat edisi Hari Santri Nasional 2022 terbaru.

Contoh naskah khutbah Jumat Hari Santri Nasional 2022 ini dapat disempurnakan atau diedit sesuai dengan kebutuhan.

Contoh naskah khutbah Jumat edisi khusus Hari Santri Nasional 2022 di bawah ini dilansir dari NU Online dan disusun oleh Mohamad Kholil, Wakil Ketua Lembaga Dakwah PCNU Indramayu.

Baca Juga: Warga Jakarta Lebih Suka Mengadu ke Meja Pengaduan Model Ahok Dibanding Melalui Jaki Model Anies Baswedan

Khutbah I

????? ???? ????? ??? ?????? ????? ???????? ?????? ?? ????? ????????? ?????????? ?????????, ????? ??? ??????? ????????? ????? ????? ????? ???????, ???????? ??? ????? ???????? ????????? ?? ??????? ?????????? ??????????? ?????? ????? ???? ???? ?????? ???? ???????? ????????? ????????? ????????? ???? ????????????? ????? ?? ???? ???? ??? ???? ?? ??? ????? ??? ???? ??? ???? ?? ?? ??? ???? ???? ???? ?? ???? ??? ????? ??? ??????? ?????? ????? ??????? ?? ????? ??? ????? ????? ?????? ???? ?????? ??????? ???????, ???? ?????? ????????? ????? ??????? ????? ????????? ???? ???? ?????? ???? ???? ???? ???????? ?????????, ??? ???? ???????? ????????? ??? ?????? ??? ??? ?????. ???? ???, ??? ????? ???? ???????? ????? ????? ???? ??????? ?????? ????????.

Hadirin sidang Jum’ah yang dirahmati Allah,

Mengawali khutbah siang hari ini, marilah kita memanjatkan puji dan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya yang sedetik pun tak pernah berhenti kita rasakan.

Kebaikan dan kasih sayang-Nya senantiasa mengalir kepada kita, mengiringi tiap hembusan nafas dan langkah kaki kita menapaki roda kehidupan.

Baca Juga: Sejarah Resolusi Jihad KH Hasyim Asy'ari yang Jadi Pelopor Ditetapkannya Hari Santri Nasional 22 Oktober

Dan setiap saat, nikmat itu terus bertambah, nikmat yang satu, yang kadang sama sekali belum sempat kita syukuri, sudah disusul dengan nikmat lainnya tanpa mungkin bisa kita hitung jumlahnya.

Sebagaimana hal ini digambarkan dalam firman Allah:

“wa in ta’udduu ni’mata L-laahi laa tuhshuuhaa”

(seandainya kalian diminta untuk menghitung berapa banyak jumlah nikmat Allah itu, niscaya kalian tidak akan pernah sanggup menghitungnya).

Dan sebagai wujud rasa syukur itu, marilah kita terus berupaya meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah SWT, dengan cara imtitsaalu awaamirillahi wa(i)jtinaabu nawaahihi (mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya).

Baca Juga: Mahfud MD: Santri Wajib Jaga Ideologi Pancasila

Sayyiduna Ali bin Abi Thalib pernah menyatakan bahwa salah satu ciri prilaku taqwa adalah:

????? ?? ?????? ? ?????? ???????? ? ?????? ??????? ? ?????????? ???? ??????

(Takut akan siksa yang dan kemurkaan Dzat Yang Maha Mulia (Allah SWT), mengamalkan ajaran atau perintah yang telah diturunkan oleh Allah, ridho atau “nrimo” atas segala anugerah Allah meskipun sedikit, dan mempersiapkan diri dengan amal sholeh untuk menghadapi saat hari kematian tiba).

Tak lupa, shalawat dan salam semoga tetap tersampaikan kepada junjungan alam, baginda Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, serta seluruh pengikutnya, termasuk kita semua selaku ummatnya.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Seiring momentum Hari Santri Nasional yang kita peringati, tepatnya pada tanggal 22 Oktober, marilah kita memperkokoh kembali pemahaman kita tentang makna ukhuwah wathaniyah, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ajaran agama.

Karena, sebagaimana dinyatakan oleh Ketua Umum PBNU yang lalu (Prof. Dr. KH. Sa'id 'Aqil Siradj), menjaga tali ukhuwah wathaniyah (soliditas berbangsa dan bernegara) bahkan harus lebih diprioritaskan ketimbang sebatas ukhuwah Islamiyah.

Baca Juga: Alasan di Balik Tanggal 22 Oktober Dijadikan Hari Santri Nasional

Sebab, melalui ikatan ukhuwwah wathaniyah yang kuat, akan tumbuh semangat kebangsaan, jiwa patriotisme dan rasa cinta terhadap tanah air, yang pada gilirannya akan memompa semangat kita melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan tanah air itu dari berbagai ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam.

Semangat inilah yang dulu digelorakan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945, bersama para ulama, kiai dan kaum santri seantero Jawa dan Madura, melalui dikeluarkannya fatwa “Resolusi Jihad" yang mendorong terjadinya perang besar di Surabaya pada tanggal 10 November 1945.

Semua itu dilakukan demi membela kedaulatan negara dari ancaman pasukan gabungan Inggris dan Belanda, yang berupaya menjajah kembali bangsa kita yang baru 3 bulan merdeka.

Hingga alhamdulillah, atas kuasa dan pertolongan Allah, fatwa "Resolusi Jihad" yang diusung oleh para kiai dan santri dapat membuahkan hasil yang gemilang, meski harus ditebus dengan ribuan nyawa dari kalangan santri yang gugur di medan perang.

Dalam catatan sejarah, dikatakan bahwa di antara tokoh penting yang turut mensukseskan pertempuran di Surabaya, sekaligus menjadi tokoh kunci yang menjadi alasan mengapa perang itu dilakukan di tanggal 10 November, yang hingga sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan, adalah almaghfurlah Kiai Amin Sepuh Babakan dan Kiai Abbas Buntet, yang oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari disebut sebagai “Singa dari Jawa Barat”.

Baca Juga: Giring Ganesha: PSI Siap Dukung All Out Langkah Politik Gibran Rakabuming Raka

Hadirin yang dirahmati Allah,

Semua itu tak lepas dari kegigihan, do’a dan keikhlasan para kiai dan santri, dibantu berbagai elemen masyarakat lainnya, sebagai wujud kecintaan mereka kepada bangsa ini, sekaligus pengamalan mereka terhadap ajaran agama, sebagaimana hal ini difatwakan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, ketika menjawab pertanyaan Bung Karno yang menanyakan perihal hukum mencintai bangsa dan tanah air.

Beliau dengan tegas mengatakan: “hubbul wathan minal iman” (bahwa cinta terhadap bangsa dan tanah air adalah bagian dari iman).

Karena tanpa memiliki tanah air, atau menjadi sebuah bangsa yang kuat dan berdaulat, akan sulit rasanya bagi kita sebagai umat, dapat mengamalkan ajaran agama secara damai dan aman.

Dengan kata lain, untuk memelihara iman itu sangat dibutuhkan rasa aman.

Baca Juga: Budayawan Banyumas Ahmad Tohari: Baju Daerah Patut Dijadikan Seragam Sekolah

Hadirin sidang Jum’ah yang dirahmati Allah,

Terkait makna tanah air yang dalam bahasa Arab disebut “al-wathan”, Syaikh Ali al-Jurjani, dalam kitabnya at-Ta’rifat, ia menjelaskan:

????? ?? ???? ????? ?????? ???? ?? ???

“Tanah air adalah tempat kelahiran seseorang dan negeri di mana ia tinggal di dalamnya”.

(Lihat: Ali bin Muhammad bin Ali Al-Jurjani, At-Ta`rifat, Beirut, Darul Kitab Al-‘Arabi, cet ke-1, 1405 H, halaman 327).

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pun pernah mengungkapkan rasa cintanya kepada tanah air yang merupakan tempat kelahiran beliau, yaitu negeri Mekkah.

Hal ini bisa kita ketahui dari riwayat Imam Ibnu Hibban yang bersumber dari penuturan Abdullah Ibnu Abbas RA, bahwa Nabi pernah bersabda:

??? ?????????? ???? ???????? ?????????? ???????, ????????? ????? ???????? ?????????????? ?????? ??? ???????? ????????

“Alangkah baiknya engkau (wahai Mekkah) sebagai sebuah negeri dan engkau merupakan negeri yang amat aku cintai. Seandainya kaumku tidak mengusirku darimu, niscaya aku tidak akan tinggal di negeri selainmu”.

Baca Juga: Ternyata Begini Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober yang Wajib Kamu Tahu

Jama’ah sekalian yang dirahmati Allah,

Demikian pentingnya tanah air ini, dalam pepatah Arab dikatakan:

?? ??? ?? ??? ??? ?? ?????, ??? ??? ?? ????? ??? ?? ?????.

"Barang siapa tidak memiliki tanah air, ia tidak memiliki sejarah. Dan barang siapa yang tidak memiliki sejarah, maka ia akan terlupakan.”

Dalam pepatah Arab yang lain juga dikatakan:

?? ??? ??? ?????, ?? ??? ????? ?????. ?? ??? ??? ??????, ???? ?? ??? ?? ????? ?????. ??? ?? ??? ??? ?????, ?? ?? ??? ???? ?????.

“Jika engkau kehilangan emas, di pasar emas kan kau dapatkan gantinya. Jika engkau kehilangan kekasih, mungkin setahun – dua tahun kau bisa melupakannya. Namun jika engkau kehilangan tanah air, maka dari mana kau kan temukan gantinya?!”.

Maka, adalah fenomena yang memprihatinkan, apabila hingga saat ini di kalangan sebagian kelompok masih kerap muncul pandangan keliru yang mempertentangkan antara kecintaan terhadap bangsa dan tanah air dengan agama.

Baca Juga: Kata kata Bijak untuk Hari Santri Nasional 2022, Pas Banget Jadi Caption Atau Satus Medsos!

Bahkan, tak jarang sebagian dari mereka secara terang-terangan menolak konsep nasionalisme atau kebangsaan karena menganggapnya bukan bagian dari ajaran agama.

Jama’ah sekalian yang dirahmati Allah,

Semua uraian di atas menegaskan kepada kita, bahwa pemahaman keislaman dan kebangsaan haruslah kita pahami secara selaras dalam kerangka ukhuwwah wathaniyah, yakni menjaga loyalitas dan soliditas kebangsaan meski di tengah banyaknya perbedaan atau kebhinekaan.

Karena perbedaan adalah sunnatullah dan bukan merupakan sesuatu yang dilarang, karena yang dilarang adalah pertikaian dan permusuhan.

Dengan bekal pemahaman seperti inilah ajaran Islam akan benar-benar mewujud menjadi rahmat bagi seluruh alam, dan negeri yang kita cintai ini pun tentunya diharapkan benar-benar menjadi negeri "Darus Salam" yang selalu penuh kedamaian, menjadi negeri yang senantiasa aman dan masyarakatnya penuh iman, sebagaimana diistilahkan oleh al-Qur’an: baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Kemudian yang terakhir, sebagai penutup khutbah siang hari ini, sebagai bangsa yang besar, ada 2 (dua) hal yang harus selalu kita ingat, sebagaimana disimbolkan dalam akronim 2 kata JAS, yaitu: JAS MERAH dan JAS HIJAU.

Baca Juga: Misteri Klub 27, Kumpulan Artis yang Tewas di Usia 27 Tahun

JAS MERAH artinya “JAngan Sekali-kali MElupakan SejaRAH”, dan JAS HIJAU artinya “JAngan Sekali-kali HIlangkan JAsa Ulama”.

Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022, “Santri Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan.”

Demikian khutbah ini kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita sekalian.

???? ????? ?? ??????? ??????. ??? ??? ???? ??? ??????? ???????? ?????? ??????? ????? ?? ????... ???? ?????: ??? ??????? ??? ???? ????????. ??????? ????? ???? ???????? ??? ?????????? ???????????, ???????????? ???????????? ????? ?????? ???? ???????? ??????????? ???????????, ??????????? ??????? ?????????? ??????????? ??????? ???? ??????????? ???????????. ???????? ???????? ????? ????????????? ????? ??????????? ???? ???????? ?????????????????? ??????? ???? ??????????? ???????????.

Baca Juga: Inilah Kepanjangan dan Makna dari Sinetron, PIN, DAMRI, dan GPS

Khutbah II

????? ??? ???? ????? ???????? ??? ???? ??????? ???????? ??????. ???? ?? ???? ??????? ??????? ????? ???? ??? ??????? ???????. ??? ???????? ??? ????? ?????? ?????????? ?????? ?????? ??????. ??? ????? ??????? ???? ?????? ????? ??????. ???? ???? ??? ?????? ????? ???????? ??????? ??????? ??????. ???? ???? ??? ????? ?? ?? ??? ???? ?????? ??? ??????. ?????? ????? ?????? ????? ??????? ????? ???? ????? ?????? ??? ???? ??? ????? ?????????. ??????? ?? ????????? ???? ??????? ??????? ????????. ???? ?? ?? ??? ??? ???? ?????? ????? ????????? ?????. ????? ??? ?????? ?????? ????? ?????????? ???????? ???????. ??????? ??? ???? ????? ??????? ??????. ????? ???? ?????? ????? ??? ?????? ???? ???? ??? ??????? ????? ?????? ??? ????? ???????? ?????? ???????. ???? ???? ??? ????? ???????? ????? ????? ?????? ???? ??????? ????? ???? ?????? ?????? ????????.

??????? ???? ???? ?????? ????? ??? ??? ????? ?????? ???????? ?????, ???? ?????: ???? ???? ???????? ?????? ??? ????? ?????? ????? ????? ????? ???? ??????? ??????. ?????? ??? ??? ????? ???? ???? ??????? ???????? ????????? ?????????, ????? ?????? ?? ??????? ???????? ??? ??? ???? ?????? ????? ??? ????? ??????? ????????? ?????? ???????? ??? ?????? ??? ??? ?????, ???? ???? ???? ?????? ?????? ????????.

??????? ???? ???????? ?????????? ????????? ?????????? ????????? ???? ??????????? ????? ????? ????? ??????? ?????????. ????? ???? ??? ???????? ????? ??? ???????? ????? ??? ???? ??????? ??? ?????? ????? ???? ???????. ?????? ???? ????????? ??? ?????? ?????? ????????? ?????? ??????? ??????? ?????? ??????? ????? ????? ?? ???? ????????. ????? ???? ?? ??????? ???? ??? ?????? ???? ???? ???? ??????. ??? ???? ????? ??? ???? ???? ?????? ???????? ?????? ?? ?????? ????? ?? ??????? ??????? ?????? ????? ?????? ???????. ??????? ???? ?????? ?????? ??????? ??? ???? ????? ????????? ????.

Itulah Contoh naskah khutbah Jumat edisi khusus Hari Santri Nasional 2022. Semoga bermanfaat.***

Berita Terkait