Indra Iskandar: Dunia Menunggu Komitmen Energi Hijau Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 13 Oktober 2022 09:36 WIB
“Ini adalah peluang ekonomi yang tak tertandingi,” ujar Kerry. Ia menambahkan, dorongan untuk mewujudkan ekonomi rendah karbon sangat penting untuk digaungkan guna menghindari konsekuensi terburuk dari krisis iklim.
“Semakin cepat kita melakukannya, semakin cepat kita membuat transisi yang kita butuhkan, dan semakin sedikit kerusakan terhadap planet ini. Satu-satunya hal besar yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan memperluas sebaran energi terbarukan,” tutur Kerry.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta dukungan para pemimpin global agar Indonesia bisa memimpin transisi menuju energi terbarukan.
"Agar bisa mencapai hal itu, dibutuhkan dukungan dari para pemimpin global untuk membuka modal, teknologi dan kapasitas SDM. Saat ini adalah dekade untuk bertindak, saya berharap kepemimpinan Indonesia di G20 dapat mewujudkan ini baik untuk Indonesia maupun dunia," ujar Luhut.
Baca Juga: MotoGP Australia, Francesco Bagnaia Tak Ingin Terlena
Kita tahu Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak G20, 15-16 November 2022.
Konferensi tingkat tinggi (KTT) G-20 di Bali tersebut, mengusung tagline yang jitu: "recover together, recover stronger".
Pada KTT tersebut, keberlanjutan ekonomi hijau yang ramah lingkungan akan menjadi fokus utama
Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Paris di New York pada 22 April 2016. Dengan perjanjian itu, Indonesia berkomitmen untuk melakukan upaya menurunkan emisi gas rumah kaca dan bergerak aktif mencegah terjadinya perubahan iklim.
Baca Juga: Satupena Akan Diskusikan Kerusuhan dan Tragedi Sepak Bola di Kanjuruhan