DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Tidak Kelihatan Namun Meninggalkan Jejak

image
Media sosial tempat orang berekspresi.

Paling tidak kepada pihak yang mempunyai jaringan petemanan. Sekali klik, sedang melakukan aktivitas seseorang hal tersebut sudah dapat diketahui oleh pihak lain dalam waktu yang hampir bersamaan.

Soal pilihan apakah seseorang akan memberitahukan setiap aktivitasnya kepada masyarakat medsos, itu adalah soal hak asasi. Tidak ada aturan yang melarang atau membatasi seseorang untuk “mengiklankan diri” itu.

Sepanjang mempunyai sarana dan membayar paket adalah diperbolehkan untuk menginformasikan segala sesuatu kepada pihak lain. Batasan apa yang boleh dan tidak boleh diinfokan kepada pihak lain, sepenuhnya tergantung kepada pengguna media sosial.

Nanti jika sudah bersentuhan atau bersinggungan dengan pihak lain bisa jadi menjadi titik sempadan. Atau bisa juga terjadi koreksi atau permohonan dari pihak lain ketika yang dishare itu tidak demikian adanya atau ada keberatan dari pihak yang berkepentingan.

Baca Juga: Pemberitaan Media dan Bahaya Nara Sumber yang Tidak Memiliki Kredibilitas

Salah seorang intelektual Indonesia, di masa hidupnya mengemukakan tentang perilaku orang yang suka bersuara keras. Yang penting bersuara keras. Bagi yang bersuara keras, targetnya adalah bagaimana agar suaranya didengar oleh pihak lain.

Ketika mendapat kesempatan untuk bersuara keras, keinginan tercapai sudah. Orang bersangkutan mengatakan bahwa orang yang bersuara lantang, biasanya orang yang ngorok duluan.

Karena sudah capek mengoceh, kemudian kehabisan energi Karena sudah kehabisan energi akhirnya harus tunduk kepada hukum alam. Timbul kelelahan. Karena sudah lelah, maka untuk memulihkan tubuh, kemudian istirahat atau tidur adalah obatnya.

Belakangan ini kita disuguhkan sebuah “keriuhan” di media sosial, yaitu soal ikan mujair. Ada yang mengatakan bahwa ikan mujair adalah ikan hama. Dari pernyataan di media massa ada timbul kesan bahwa ikan mujair adalah makanan orang “deso”, sedangkan makanan orang “kota” adalah daging.

Baca Juga: Jokowi: Tjahjo Kumolo Nasionalis Sejati

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait