Ganjar Pranowo, Wujud Kesetiaan yang Abadi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 11 Oktober 2022 12:40 WIB
Dan jelas, karena Megawati yang memberinya kesempatan belajar, berkembang, dan mempercayainya untuk maju sebagai DPR dan Gubernur.
Benar bahwa Ganjar dikaruniai wajah rupawan, rambut putih yang membuatnya diidolakan, bakat pidato yang mengesankan, keluwesan komunikasi dengan setiap lapisan, keenceran otak yang membuatnya sat set mengurai setiap permasalahan.
Semua modal itu bagi orang lain bisa jadi menjadikannya sombong, ujub, dan takabur. Merasa bahwa semua pencapaian adalah berkat kerja keras dan pengorbanannya sendiri.
Baca Juga: Humor: Penyebab Rambut Teman Jadi Botak
Tapi Ganjar tidak. Dia selalu 'ndelok githok'. Sampai kapan pun Ganjar akan selalu hormat dan tunduk pada guru dan mentornya. Tak akan pernah ia selingkuh atau menyakiti mereka.
Ganjar yang sudah mengidolakan Soekarno dan Megawati sejak masih mahasiswa. Sudah berideologi Marhaen sejak PDI belum ditambah huruf P. Sampai kapan pun akan tetap PDIP.
Sebenarnya tak mengherankan melihat Ganjar menunjukkan kesetiaan. Sebab sejak mula karakternya demikian. Dia bukan orang yang silau harta. Atau mudah kepincut kuasa.
Dia bukan Anies yang dengan cepatnya berpindah sana sini. Dari pengikut Jokowi, banting stir jadi pembantu Prabowo. Kini Prabowo pun dihianati untuk membangun poros baru bersama Surya Paloh.
Baca Juga: Jurgen Klopp Tak Yakin Bisa, Liverpool Nyerah Kejar Gelar Juara Liga Inggris?
Tapi Ganjar tidak. Kesetiaannya abadi. Dia bahkan tak peduli. Jika kesetiaannya itu membuatnya gagal menjadi presiden. Toh dia tidak pernah berambisi.