Ganjar Pranowo, Wujud Kesetiaan yang Abadi
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 11 Oktober 2022 12:40 WIB
Kader-kader elit di Jakarta nyinyir dengan kalimat yang menyakitkan hati. Dia dianggap kader yang mbalelo, kemajon, dan tak patuh aturan.
Rangkaian penzaliman yang berpangkal pada satu hal: elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari Tuan Puteri.
Namun rupanya, segala kejahatan yang diterimanya tak dianggap sebagai alasan bagi Ganjar untuk keluar. Sebaliknya. Dia justru menyodorkan setumpuk alasan mengapa harus loyal pada Megawati.
Baca Juga: Surat Terbuka untuk Ibu Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani
Ganjar bercerita dari mana dia berasal. Anak polisi kroco yang tak punya jabatan. Putra dari seorang ibu penjual bensin eceran.
Yang hutangnya menumpuk di warung tetangga. Yang kuliahnya sempat berhenti karena tak punya biaya.
Tapi dengan latar belakangnya yang papa. Ganjar bisa menapak karier tinggi yang bahkan tak pernah dibayangkannya. Dia menjadi anggota DPR dua periode.
Anak kampung Tawangmangu di lereng Gunung Lawu itu kini menjadi pemimpin tertinggi Jawa Tengah.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Ciri Alergi dengan Batuk dan Pilek Biasa
Semua itu karena PDIP. Karena begawan politik seperti Mbah Tardjo yang menempanya sejak masih mahasiswa. Karena Alm Taufiek Kiemas yang dulu selalu memarahinya ketika malam-malam cangkruk di rumahnya.