Tuan MH Manullang, Wartawan Pejuang Layak Jadi Pahlawan Nasional
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 16 Juli 2022 16:10 WIB
Tuan MH sudah secara resmi diajukan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara untuk menjadi Pahlawan Nasional, surat resmi 31 Maret 2021 dan 29 Maret 2022.
“Kalau Tuan MH Manullang tidak menentang ekspansi agraria, Tanah Batak (Tapanuli) sudah menjadi areal perkebunan sawit seperti Sumatra Timur. Jadi Tuan MH berjasa bagi masyarakat Tapanuli atau Tanah Batak, berjasa bagi bangsa dengan menumbuhkan bibit-bibit nasionalisme dan perlawanan terhadap penjajah,” kata Ichwan Azhari.
Prof Dr Asvi Warman Adam mengungkapkan, Mangaradja Hezekiel (MH) Manullang, lahir di Tarutung 20 Desember 1887, meninggal di Jakarta 20 April 1979 (dimakamkan di Tarutung, Tapanuli Utara).
Dia adalah wartawan kawakan, pendiri sedikitnya lima surat kabar legendaris di Sumatra Utara semasa Hindia Belanda. Yang pertama adalah Binsar Sinondang Batak (BSB) tahun 1905.
Baca Juga: Ini Daftar Indeks Reputasi 30 Besar Idol Grup Vokal Pria Korsel, Idol Kamu Ranking Berapa?
Kemudian Soara Batak (1919-1922), Persamaan (1924), Pertjatoeran (1926) dan Persatoean (1929). Kelima koran ini menentang keras “ekspansi agraria (perampasan tanah) rakyat” untuk dijadikan perkebunan.
Hukum Hindia Belanda, perkebunan hanya boleh di lahan menganggur. Tak habis akal, Tuan MH Manullang kampanye agar jangan ada tanah yang menganggur.
Menurut Dr Phil Ichwan Azhari MS, kampanye itulah yang membuat membuat Soara Batak dibredel Belanda.
Ditambah lagi, dia menentang keras kerja rodi (kerja paksa) dan pajak yang tinggi. Tuan MH dimasukkan ke Penjara Cipinang (Batavia).
Baca Juga: Menerobos Palang Perlintasan Kereta yang Ditutup, Tukang Ojek Ini Alami Nasib Fatal