DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Jebakan Utang Sebenarnya: Mayoritas 81 Persen Utang Sri Lanka Justru ke Negara Barat, Bukan China

image
Aksi demonstrasi di Sri Lanka

Pada Mei, Sri Lanka gagal membayar utangnya. Pada Juni, ia mencoba untuk menegosiasikan program penyesuaian struktural lainnya dengan IMF yang didominasi AS. Ini akan menjadi bailout IMF ke-17 di Sri Lanka, tetapi pembicaraan berakhir tanpa kesepakatan.

Pada Juli, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe secara terbuka mengakui bahwa pemerintahnya “bangkrut.”

 Baca Juga: Banyak Kru Kena Covid 19, Syuting Taxi Driver 2 di Vietnam Ditunda

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya bekerja di AS, mulai menjabat pada 2019 dan segera memberlakukan serangkaian kebijakan ekonomi neoliberal, termasuk pemotongan pajak pada perusahaan.

Kebijakan neoliberal ini menurunkan pendapatan pemerintah. Dan situasi ekonomi yang genting itu hanya diperparah oleh dampak pandemi Covid-19.***

 

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait