DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Tiga Dekade yang Mengubah Segalanya

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Lalu negara itu menjelma menjadi laboratorium inovasi global.

Apa yang terjadi bukan hanya pertumbuhan, melainkan ledakan:

• GDP per kapita naik dari USD 155 (1978) menjadi lebih dari USD 10.000 (2020).

Baca Juga: Inilah Respons Positif dan Negatif 100 Hari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Hasil Riset LSI Denny JA

• 800 juta orang terangkat dari kemiskinan ekstrem.

• Ekonomi Cina menyumbang 18% dari PDB global (2022), naik dari hanya 1,8% pada 1980.

• Cadangan devisa tumbuh ke >USD 3 triliun—terbesar di dunia.

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Gebrakan Prabowo Subianto, Antara Gagasan Besar dan Kesiapan Tata Kelola Pemerintahan

Bandingkan dengan Indonesia, yang dalam periode serupa (1990–2020), mencatat pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 5% per tahun—stabil dan menjanjikan, namun belum seledak Tiongkok.

Sedangkan Tiongkok, Secara spesifik, dari 1979 hingga 2010, rata‑rata pertumbuhan tahunan sebesar 9,9 %, hampir dua kali lipat Indonesia.

Ini bukanlah hasil dari satu dekrit ajaib. Ia dibangun dengan peluh, kesabaran, dan struktur negara yang tak kenal kompromi terhadap tujuan.

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Publik Berharap Prabowo Subianto Jadi Bapak Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Seperti piramida yang tak goyah oleh waktu, pertumbuhan Cina berdiri di atas tiga landasan kokoh:

Halaman:

Berita Terkait