Catatan Denny JA: Tiga Dekade yang Mengubah Segalanya
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 28 Juli 2025 08:41 WIB

Lalu negara itu menjelma menjadi laboratorium inovasi global.
Apa yang terjadi bukan hanya pertumbuhan, melainkan ledakan:
• GDP per kapita naik dari USD 155 (1978) menjadi lebih dari USD 10.000 (2020).
• 800 juta orang terangkat dari kemiskinan ekstrem.
• Ekonomi Cina menyumbang 18% dari PDB global (2022), naik dari hanya 1,8% pada 1980.
• Cadangan devisa tumbuh ke >USD 3 triliun—terbesar di dunia.
Bandingkan dengan Indonesia, yang dalam periode serupa (1990–2020), mencatat pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 5% per tahun—stabil dan menjanjikan, namun belum seledak Tiongkok.
Sedangkan Tiongkok, Secara spesifik, dari 1979 hingga 2010, rata‑rata pertumbuhan tahunan sebesar 9,9 %, hampir dua kali lipat Indonesia.
Ini bukanlah hasil dari satu dekrit ajaib. Ia dibangun dengan peluh, kesabaran, dan struktur negara yang tak kenal kompromi terhadap tujuan.
Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Publik Berharap Prabowo Subianto Jadi Bapak Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Seperti piramida yang tak goyah oleh waktu, pertumbuhan Cina berdiri di atas tiga landasan kokoh: