DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Tulang Keropos Bukan Penyakit Lansia tapi Proses Penuaan.

image
Ilustrasi - Tulang keropos atau Osteoporosis (Foto: Alodokter)

Oleh Sudjoko Kuswadji*

ORBITINDONESIA.COM - Fraktur Colles adalah jenis patah tulang yang umum terjadi pada pergelangan tangan. Secara spesifik, ini adalah patah tulang pada ujung tulang radius (salah satu dari dua tulang besar di lengan bawah, yang sejajar dengan ibu jari Anda) yang paling dekat dengan pergelangan tangan.

Ciri khas dari fraktur Colles adalah pergeseran fragmen tulang yang patah ke arah atas atau belakang (dorsal). Pergeseran ini sering kali menyebabkan pergelangan tangan terlihat seperti "garpu makan malam" (dinner fork deformity).

Baca Juga: Inilah Jenis Obat yang Sebabkan Tulang Cepat Keropos: Di Antaranya Obat Penenang

Penyebab paling umum dari fraktur Colles adalah jatuh dengan tangan terulur (Fall On OutStretched Hand / FOOSH), terutama saat pergelangan tangan ditekuk ke belakang (dorsofleksi). Kondisi ini sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, terutama wanita di atas 60 tahun, karena osteoporosis (pengeroposan tulang) yang membuat tulang lebih rapuh.

Tulang mudah patah pada daerah proses penyambungan tulang sejak masa muda. Itu ada di daerah pergelangan tangan. Cedera ringan saja sudah sebabkan patah apalagi sudah osteoporosis.

Tulang yang rapuh pada lansia adalah masalah umum yang dikenal sebagai osteoporosis. Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi keropos dan lemah, sehingga meningkatkan risiko patah tulang, bahkan akibat cedera ringan.

Baca Juga: Kapten Prancis Kylian Mbappe Patah Tulang Hidung

Faktor utama berkontribusi pada kerapuhan tulang pada lansia. Seiring bertambahnya usia, tubuh cenderung kehilangan massa tulang lebih cepat daripada memproduksinya. Puncak massa tulang biasanya dicapai sekitar usia 30 tahun, dan setelah itu, proses pengeroposan tulang mulai terjadi.

Pada wanita penurunan kadar estrogen setelah menopause adalah penyebab utama osteoporosis pada wanita. Estrogen berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.

Asupan kalsium dan vitamin D yang tidak mencukupi sangat berpengaruh. Kalsium adalah bahan baku utama tulang, sementara vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium.

Baca Juga: Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Gigi dan Tulang Hewan sebagai Filtrasi Air Limbah Jadi Air Jernih Siap Pakai

Jadi semakin lanjut usia tulang makin kropos. Calcium makin tidak cukup. Jika patah makin sulit sembuh. Pengusaha menyediakan susu low fat high calcium. Sayang banyak orang belum kenal manfaat susu ini.

Istilah saraf kejepit (tulang), HNP Hernia Nucleus Pulposus lebih banyak dikenal ketimbang calcium. Penyakit ini biasa ditemukan pada operator alat berat penambangan terutama bulldozer. Masa depan HNP gelap karena tidak kunjung pulih. Pekerjaan hilang, apalagi penghasilan. Kompensasi sudah pasti tidak mencukupi. Keuntungan bisinisman meningkat, sementara penderitaan pekerja bertambah.

Kalau dipikir lebih dalam, sebenarnya Colles dan HNP itu bukan penyakit. Bukan gangguan kesehatan yang bisa diobati sesaat tapi perlu proses. Tentu saja bersamaan dengan penurunan cacium.

Baca Juga: Serbuan Israel di Gaza Sebabkan 4.000 Amputasi, 2.000 Cedera Otak dan Tulang Belakang

Dokter tidak bisa mengubah usia yang selalu bertambah. Calcium bisa dimodifikasi. Alat berat bisa dikurangi getarannya. Berat barang yang diangkat  bisa dikurangi. Ingot yang 25 kg diubah jadi 10 kg. Proses penuaan tentu saja berjalan terus tak bisa dihambat.

*Dr. Sudjoko Kuswadji adalah Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi dan Dokter Keluarga yang sangat berpengalaman di Indonesia. Lulusan FKUI 1972.***

Halaman:

Berita Terkait