DECEMBER 9, 2022
Buku

Haidar Bagir: "Islam Tuhan, Islam Manusia": Menjembatani Spiritualitas dan Kemanusiaan

image

ORBITINDONESIA.COM - Buku Islam Tuhan, Islam Manusia karya Haidar Bagir bukan sekadar wacana keislaman, melainkan sebuah ajakan mendalam untuk merekonstruksi kembali cara kita beragama: dari yang dogmatis menjadi yang spiritual, dari yang kaku menjadi yang penuh cinta.

Dalam narasi yang lembut namun tajam, Haidar Bagir mengajak pembaca menyadari bahwa ada perbedaan besar antara "Islam sebagai pesan ilahi" dan "Islam sebagai perilaku umatnya".

Buku ini menjadi jembatan penting antara Islam yang diyakini sebagai agama kasih sayang (rahmatan lil ‘alamin) dan realitas praktik keberagamaan yang seringkali menjauh dari nilai-nilai tersebut.

Baca Juga: Menemukan Makna Sukses yang Sejati: Menyelami Buku “The Seven Spiritual Laws of Success” karya Deepak Chopra

Inti dari buku ini adalah kritik terhadap “Islam formalistik” yang menekankan syariat secara literal, tetapi melupakan semangat dan kedalaman maknanya.

Haidar menawarkan alternatif: Islam yang spiritual, humanis, dan penuh welas asih—Islam yang berasal dari Tuhan dan membawa manusia pada pencerahan batin.

Ia menyebut ini sebagai Islam cinta, yang berbeda dari Islam yang dibangun di atas rasa takut, ancaman, atau kemarahan.

Baca Juga: Mencintai Diri Sendiri Apa Adanya: Sebuah Pelukan dari Haemin Sunim dalam Buku "Love for Imperfect Things"

Salah satu bagian paling menarik dalam buku ini adalah pembahasan tentang konsep ta’wil (penafsiran mendalam) terhadap teks-teks suci.

Haidar Bagir menjelaskan bahwa tidak semua ajaran Al-Qur’an harus dimaknai secara harfiah. Banyak pesan Tuhan yang justru mengandung simbol, metafora, dan makna-makna ruhaniah yang harus direnungkan, bukan sekadar dihafal atau dijadikan hukum kaku.

Di sinilah ia menghidupkan kembali tradisi tasawuf dan filsafat Islam, termasuk pandangan para pemikir besar seperti Al-Ghazali, Ibn Arabi, dan Mulla Sadra.

Baca Juga: Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi Denny JA: Kemandirian Energi adalah Keharusan

Kekuatan buku ini terletak pada cara penyampaiannya yang jernih dan terbuka. Haidar tidak menggurui, tetapi berdialog. Ia berbicara kepada hati pembaca, bukan hanya kepada pikirannya.

Gaya bahasa yang digunakan mengalir, reflektif, dan mudah dipahami bahkan oleh mereka yang belum akrab dengan diskursus keislaman akademik. Buku ini cocok dibaca oleh anak muda, aktivis, pencari spiritual, hingga mereka yangs edang resah dengan wajah Islam yang keras dan penuh klaim kebenaran tunggal.

Namun demikian, bagi sebagian kalangan konservatif, pendekatan yang diusung Haidar bisa dianggap terlalu "relatif", karena menekankan sisi batin dan pengalaman pribadi dalam beragama.

Tapi justru dalam keberanian membuka ruang dialog ini, buku ini menjadi penting. Ia menantang pembaca untuk tidak cepat menilai, dan untuk selalu membawa cinta serta akhlak dalam setiap laku keberagamaan.

Islam Tuhan, Islam Manusia adalah buku yang membangun jembatan antara iman dan kemanusiaan. Ia menawarkan Islam sebagai jalan cinta, bukan sebagai alat kekuasaan.

Sebuah bacaan wajib bagi siapa pun yang ingin menapaki agama dengan lebih dalam, lembut, dan menyembuhkan.

Haidar Bagir menghadirkan wajah Islam yang menyejukkan—Islam yang bukan hanya tunduk kepada Tuhan, tapi juga peduli dan merangkul manusia.***

Halaman:

Berita Terkait