Denny JA Merekam Luka Sejarah Dalam Tujuh Buku Puisi Esai
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 04 Juli 2025 18:24 WIB

https://drive.google.com/file/d/1RpTzplKEbQ_y_7hdrOdML6tiDhU6QZ7r/view?usp=sharing
2. Kutunggu di Setiap Kamisan (2018) – Tentang mereka yang hilang paksa.
https://drive.google.com/file/d/1NnNQIkUg8OB9fDjpWEfIvXY6M2A0imdX/view?usp=sharing
Baca Juga: Catatan Denny JA: Prabowo Subianto Sangat Populer, Tapi Publik Mulai Cemas Tentang Ekonomi
3. Jeritan Setelah Kebebasan (2015) – Tentang konflik berdarah pasca-reformasi.
https://drive.google.com/file/d/1xGrTptdlDqlUN3STvwIcoYyc_sNv_Vtn/view?usp=sharing
4. Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (2024) – Tentang mereka yang tak merdeka saat proklamasi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Dilema Batin Petugas Perbatasan dan Luka Sosial Lainnya
https://drive.google.com/file/d/1YJVSoNUCoSxVVdbXhXS9-Cfy88BOERlc/view?usp=sharing
5. Mereka yang Mulai Teriak Merdeka (2024) – Tentang pahlawan sebagai manusia, bukan ikon.
https://drive.google.com/file/d/1i25w1Ot4tbbs5OHrh0a0jkowkpOjNF7y/view?usp=sharing
6. Mereka yang Terbuang di Tahun 1960-an (2024) – Tentang mereka yang kehilangan tanah air dan kampung halaman.