Kota Padang di Sumatra Barat Masuk Nominasi ASEAN ESC Award untuk Wakili Indonesia
- Penulis : M. Ulil Albab
- Kamis, 03 Juli 2025 01:30 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) masuk dalam nominasi ASEAN Environmentally Sustainable Cities (ESC) Award dan Certificate of Recognition (CoR) 2025 mewakili Indonesia untuk kategori ekonomi sirkular berkat inovasi dalam pengelolaan sampah.
"Padang masuk nominasi karena memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah, misalnya program bank sampah berbasis masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Fadelan Fitra Masta di Padang, Rabu, 2 Juli 2025.
Fadelan Fitra mengatakan, kota Padang itu memiliki program bank sampah berbasis masyarakat yang bekerja sama dengan PT Pegadaian, termasuk program "mengemaskan sampah" serta "sampah jadi uang" di mana warga dapat menukarkan sampah daur ulang dengan emas, uang tunai ataupun tabungan.
Baca Juga: Para Pelukis Andal Dunia Pamerkan Lukisannya yang Menakjubkan di IMLF-3 Padang, 8 - 12 Mei 2025
Sejauh ini, program tersebut berhasil mengalihkan sekitar 15 persen sampah harian dari pembuangan akhir, dan menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp3,66 miliar.
"Untuk pengelolaan sampah organik, Kota Padang mengembangkan budi daya maggot atau larva black soldier fly sebagai solusi inovatif," ujarnya.
Bahkan, pusat dekomposisi maggot pertama di Kota Padang telah diluncurkan pada 2024 dan mampu mengubah lebih dari 22 ton sisa makanan per hari menjadi pakan ternak.
Baca Juga: Damkar Kota Padang Sumatra Barat Tangani Kebakaran Lahan di Kawasan Piai Tangah
Tidak hanya itu, program "nabuang sarok" atau menabung sampah yang bekerja sama dengan PT Semen Padang mendorong masyarakat untuk menyetorkan sampah anorganik bernilai rendah seperti plastik, saset, kertas dan kain bekas untuk dijadikan bahan bakar alternatif atau co-firing sebagai pengganti batu bara.
Lebih jauh, pembangunan Refuse-Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar turunan sampah di Tempat Pembuangan Air (TPA) Aie Dingin Kota Padang juga sedang berlangsung dengan kapasitas pengolahan 200 ton sampah per hari untuk mendukung kebutuhan energi PT Semen Padang.
Selain itu, pembentukan dan penguatan lembaga juga terus dilakukan seperti Lembaga Pengelola Sampah (LPS) berbasis masyarakat yang dilakukan hingga tingkat kelurahan.
Baca Juga: Ratusan Narapidana Lapas Padang, Sumatra Barat Jalani Iduladha di Dalam Penjara
"Kemudian, dibentuk pula asosiasi penggiat maggot dan asosiasi bank sampah untuk memperkuat koordinasi serta kapasitas kelembagaan pengelolaan sampah di tingkat masyarakat," ujar dia.***