Karto Bugel: BLT yang Untuk Mengimbangi Kenaikan Harga BBM Bukan Produk Asli Cikeas
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 22 September 2022 09:20 WIB
Pada tahun 2013, saat pak JK sudah bukan jadi Wapresnya, pemerintah kembali menyelenggarakan BLT tetapi dengan nama baru, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).
Bisa jadi AHY saja yang lupa bahwa ide BLT bukan dari bapaknya. Mungkin juga dia lupa bahwa ide bapaknya itu bernama BLSM yang entah kenapa justru tertukar nama dengan BLT hanya karena nama itu masih dipakai oleh Jokowi.
Secara mekanisme, BLSM sama seperti BLT, dan jumlah anggaran yang dikeluarkan untuk program ini adalah 3,8 triliun rupiah untuk 18,5 juta keluarga miskin, dengan uang tunai 100 ribu rupiah per bulannya.
Baca Juga: Mengenal Iket Sunda yang Dipakai Dedi Mulyadi serta Jenisnya
"Tapi benar dong BLT adalah murni ide yang lahir dari pemerintahan SBY?"
Menurut catatan, bantuan langsung tunai, pertama kali justru diciptakan di Brasil pada tahun 1990-an dengan nama Bolsa Escola dan kelak berganti nama menjadi Bolsa Familia.
Program ini sifatnya adalah bantuan langsung tunai bersyarat yang diprakarsai oleh Luiz Inácio Lula da Silva, presiden Brasil ke-35. Konon Bolsa Familia masih bertahan hingga saat ini sebagai bantuan langsung tunai bersyarat terbesar di dunia, dan telah berhasil menolong sekitar 26 persen penduduk miskin di Brasil hingga tahun 2011.
Untuk itulah sehingga program tersebut kemudian ditiru oleh negara-negara lain dan Indonesia adalah salah satunya.
Di Turki dia bernama ?artl? Nakit Transferi, di Mesir dengan nama Program Minhet El-Osra, di Malaysia disebut Bantuan Rakyat 1 Malaysia (BR1M), di India bernama Janani Suraksha Yojana dan banyak negara yang lain di dunia memggunakan skema yang sama.