Palestina dan Tanggung Jawab Sejarah: Hijrah Menuju Persatuan
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Sabtu, 28 Juni 2025 00:18 WIB

Indonesia tidak perlu takut ditinggalkan Barat, karena sejarah membuktikan: dunia menghormati keberanian dan kepemimpinan visioner, bukan keragu-raguan.
Hijrah adalah awal kebangkitan. Dan kebangkitan umat Islam tidak akan pernah lahir dari nasionalisme sempit atau semangat sektoral. Ia hanya akan tumbuh dari ruh persaudaraan akidah yang melintasi batas geografi dan warna bendera.
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Maka damaikanlah antara kedua saudaramu itu, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10).
Baca Juga: Penderitaan Warga Gaza Sentuh Level yang Belum Pernah Dicapai
Mari jadikan Tahun Baru Hijriah ini sebagai awal dari hijrah umat: dari kerapuhan menuju kekuatan, dari perpecahan menuju persatuan, dari keterikatan pada sistem buatan menuju tegaknya satu kepemimpinan Islam global yang mampu mengakhiri penjajahan dan menegakkan keadilan yang hakiki.
Sudah terlalu lama umat Islam tersandera oleh batas-batas buatan. Sudah terlalu banyak darah tertumpah tanpa perlindungan yang layak. Kini saatnya kita bergerak melampaui retorika dan simbol, menuju gerakan strategis yang menghidupkan kembali cita-cita besar umat: menjadi rahmat bagi semesta, dan pelindung bagi setiap yang tertindas.
Hijrah yang sejati adalah berani keluar dari ketakutan, keluar dari ketergantungan pada sistem yang tidak berpihak, dan melangkah menuju sistem kehidupan Islam yang menyatukan, memimpin, dan menegakkan keadilan.
Baca Juga: Aktivis Afrika Utara Serukan Segera Diakhirinya Blokade Israel Terhadap Gaza
*Dr Rimun Wibowo adalah dosen Ilmu Lingkungan dan Wakil Dekan Fakultas Teknik dan Sains Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor. ***