
Amerika, meski disebut inovator, justru sering bergantung pada korporasi luar dan sistem subkontrak yang tidak sepenuhnya milik nasional.
9. Kesehatan Untuk Semua vs Bisnis Asuransi
Iran memberikan layanan kesehatan murah, bahkan gratis, kepada rakyatnya. Rumah sakit ramai tapi berjalan.
Baca Juga: Sudah Serang Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei: Israel Telah Menetapkan Takdir yang Pahit
Di Amerika, tanpa asuransi, Anda tak bisa dirawat. Sistem kesehatan mereka dikuasai korporasi. Kesehatan berubah jadi komoditas mahal.
10. Transportasi Publik Modern dan Terjangkau
Iran punya sistem metro bawah tanah modern di kota besar seperti Tehran. Harga tiket? 10.000 Rial Iran, atau sekitar Rp3.500 – Rp5.000 sekali jalan. Murah, bersih, dan cepat.
Baca Juga: Trump Dilaporkan Memveto Rencana Israel Bunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei
Lebih mencengangkan lagi, harga bensin subsidi di Iran hanya sekitar Rp. 3.000 - Rp5.000 per liter, jauh lebih murah 2 kali lipat dibandingkan Pertalite di Indonesia yang sudah menembus lebih dari Rp10.000/liter.
Menutup telepon sore itu, saya terdiam lama. Kata-kata penuh makna dari Pak Haji Mustofa terus membuat kita sadar diri. Bahwa Iran adalah cermin untuk kita belajar. Bukan untuk ditiru secara total, tapi untuk direnungkan dengan hati yang jernih.
Karena bisa jadi, di tengah hiruk pikuk globalisasi dan ketergantungan, kita lupa bagaimana caranya berdiri dan berkreasi dengan produk dan jasa dari negeri kita sendiri.
Baca Juga: Mengenal Ayatollah Ali Khamenei Sang Keturunan Nabi
Semoga kita sadar, bahwa kitapun bisa bangkit dan lebih baik lagi, dalam perekonomian, transportasi, literasi dan peradaban di masa depan dengan berkaca pada Iran.