DECEMBER 9, 2022
Internasional

Donald Trump Dikabarkan Setuju Bantu Israel

image
Donald Trump. (Antara)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Donald Trump mengatakan kepada pejabat senior Amerika Serikat (AS) bahwa ia menyetujui rencana menyerang Iran, tetapi belum memberikan perintah fina, menurut laporan Wall Street Journal pada Rabu 18 Juni 2025.

Mengutip sumber anonim, laporan itu menyebutkan bahwa Trump masih menunggu langkah Iran untuk menghentikan program nuklirnya.

Trump mengincar fasilitas pengayaan uranium bawah tanah Fordow milik Iran, tetapi untuk menyerangnya, diperlukan senjata paling kuat.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Elon Musk Pun Serukan Pemecatan Donald Trump

Sebelumnya pada hari yang sama, Trump mengatakan kepada pers bahwa dia belum memutuskan akan mengizinkan militer AS bergabung dalam serangan Israel terhadap Iran saat ini.

"Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya," kata dia di Ruang Oval Gedung Putih.

"Saya juga tidak ingin berperang. Saya tidak berniat perang. Namun, jika pilihannya adalah berperang atau mereka memiliki senjata nuklir, Anda harus melakukan apa yang harus Anda lakukan, dan mungkin kita tidak perlu bertarung," kata Trump.

Baca Juga: Berselisih, Presiden Donald Trump: Saya Tidak Memikirkan Elon Musk

"Saya punya ide tentang apa yang harus dilakukan. Saya ingin membuat keputusan akhir pada saat yang tepat."

Trump memberi sinyal akan ada keputusan penting dalam waktu dekat, kemungkinan pekan depan, tetapi dia juga membuka kemungkinan keputusan itu dikeluarkan lebih cepat.

Dia juga telah memberi tahu pemimpin Israel Benjamin Netanyahu untuk "terus melancarkan" serangan ke Iran, tetapi belum memberikan indikasi apa pun soal keterlibatan AS dalam konflik tersebut.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump: RUU Sanksi Baru Terhadap Rusia Terlalu kuat, Saya yang Tentukan

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak ultimatum Trump agar Iran menyerah tanpa syarat.

Khamenei memperingatkan bahwa keterlibatan AS secara langsung dalam konflik Iran-Israel akan membawa "dampak yang tak bisa diperbaiki."

"Zionis (Israel) telah melakukan kesalahan besar dan mereka akan menerima konsekuensinya," kata dia dalam pidato di televisi.

Baca Juga: Presiden AS Donald Trump: Iran "Mungkin Punya Kesempatan Lain" untuk Kesepakatan Nuklir

Khamaeni menegaskan bahwa Iran tidak akan memaafkan pelanggaran terhadap wilayah udara atau darah para “martirnya.”

Ketegangan di Timur Tengah meningkat sejak Jumat pekan lalu setelah Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir.

Media Iran melaporkan sedikitnya 585 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang cedera akibat serangan itu.

Baca Juga: Presiden Donald Trump: Ada Kemungkinan AS Bisa Terlibat dalam Konflik Israel - Iran

Tindakan Israel kemudian memicu Iran untuk melancarkan serangan balasan dengan rudal.

Israel mengeklaim sedikitnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya cedera itu akibat serangan rudal Iran.***

Halaman:

Berita Terkait