Raja Ampat dan Kilau Pertambangan Nikel
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Senin, 09 Juni 2025 10:43 WIB

Selain itu, Waju, yang sehari-hari berprofesi sebagai petani, juga merasa terbantu oleh pupuk dan bibit yang diberikan oleh GAG Nikel. Hasil panennya pun dibeli oleh perusahaan itu.
Bila terjadi hal yang melenceng dari pertambangan tersebut, Waju mengatakan warga lokal pasti akan menjadi kelompok pertama yang memprotes anak perusahaan PT Aneka Pertambangan (Antam) Tbk itu.
Selaras dengan Waju, beberapa warga yang ditemui di bibir pantai juga merasakan hal yang serupa. Fataha Banofo yang merupakan seorang nelayan mengakui bahwa hasil tangkapannya dijual ke perusahaan.
Baca Juga: Destinasi Wisata PULAU TAWALE Maluku Utara Bisa Tandingi Raja Ampat, Sandiaga Uno Sampai Terpesona
Warga Kampung Gag lainnya juga memberi keterangan serupa, seperti Hulafa Umpsipyat yang merupakan seorang petani, serta Lukman Harun yang merupakan seorang nelayan.
Berbagai keterangan dari warga Kampung Gag menunjukkan keinginan mereka untuk mempertahankan operasional penambangan nikel di Pulau Gag atas dasar kepentingan perekonomian, bukan ketidakpedulian terhadap dampak pertambangan yang dapat mencemari lingkungan.
Pulau Gag berbeda dengan pulau-pulau lainnya yang menjadi destinasi pariwisata Raja Ampat. Bahkan, dalam riset yang didanai oleh GAG Nikel, Pulau Gag tidak termasuk dalam Geopark Raja Ampat.
Baca Juga: Polres Raja Ampat Periksa Delapan ABK Terkait Terbakarnya Kapal The Oceanik yang Bawa Wisatawan
Meskipun demikian, tidak masuk dalam ruang batas Geopark bukan berarti memberi keleluasaan kepada GAG Nikel mengeksploitasi Pulau Gag. Praktik-praktik pertambangan harus selalu memerhatikan dampak terhadap lingkungannya dan mengetahui kapan harus berhenti.
Warga Kampung Gag meletakkan kepercayaannya kepada GAG Nikel sebab belum ada pencemaran lingkungan yang mengusik kehidupan warga. Adalah kewajiban GAG Nikel untuk merawat Pulau Gag, sebagaimana perusahaan tersebut merawat kepercayaan warga di dalamnya.
(Oleh Putu Indah Savitri) ***
Baca Juga: Berlangsung Pungutan Liar Miliran Rupiah kepada Turis di Raja Ampat, KPK Mulai Bergerak