Jurus Jackie Chan Menaklukkan Hollywood
- Penulis : Jonminofri
- Jumat, 06 Juni 2025 05:36 WIB
.jpg)
ORBITINDONESIA.COM – Aktor senior Jackie Chan bicara tentang usahanya masuk ke Hollywood di The Kelly Clarkson Show, 3 Juni kemarin. Kelly Clarkson memang jago membuat tamunya buka-bukaan tentang masa lalunya, 45 tahun yang lalu.
Jackie berjuang keras masuk Hollywood. Melalui jalan berliku. Film pertamanya tahun 1980 “The Big Brawl” biasa-biasa saja kendati disutradarai oleh Robert Close, yang sukses dengan film “Enter the Dragon” bersama Bruce Lee.
Dia baru mendapat perhatian luas 15 tahun kemudian di Hollywood. Jackie sukses dengan film Rumble in the Bronx”. Ini membuka jalan bagi Jackie menuju prestasi gemilang dalam film “Rush Hour” (1998) dan “Shanghai Noon” (2000).
Baca Juga: Siapa saja Pengisi Suara Teenage Mutant Ninja Turtles Mutant Mayhem, ada Jackie Chan dan John Cena
Padahal ketika masih di tanah kelahirannya, Jackie sudah masuk hitungan sebagai aktor laga kesohor. Keahliannya adalah bermain kung fu dengan komedi slapstick, kelucuan yang ditimbulkan karena gerakan berlebihan dan konyol.
Kehebatan Chan Kong-san, nama asli Jackie Chan, berkung fu dengan tambahan komedi itu keahlian unik dan menarik oleh Hollywood, dan membawanya ke pusat film Amerika itu..
Tapi modal itu tidak cukup. Sebab dia adalah masuk golongan artis Hongkong tembak langsung: masuk Amerika tanpa bisa bahasa Inggris sama sekali. Saat pertama kali datang ke Amerika, ia hanya bisa mengatakan, "Hello, my name is Jackie Chan."
Dia tidak bisa memesan makanan, dan berdialog dengan kru film lainnya. Bahasa Tarzan tidak banyak membantu komunikasinya.
Bisa ditebak, dia kesulitan memahami arahan sutradara di lokasi syuting. Dia mengandalkan pelatih dialognya untuk menerjemahkan ke bahasa Inggris, dan sebaliknya ke bahasa Mandarin.
Hal inilah yang diceritakan kepada Kelly Clarkson. Tentu saja dengan kocak, karena Clarkson juga menggali dengan pertanyaan tak terduga.
Jackie kemudian belajar bahasa Inggris dengan jurusnya sendiri sebab dia merasa bahasa Inggris sulit sekali baginya ketika itu. Selain bahasa Mandarin, dia hanya mengenal bahasa ibunya Kanton.