ORBITINDONESIA.COM -- Menjelang perayaan Iduladha, salah satu perayaan paling penting bagi umat Muslim, kerumunan masyarakat terlihat di toko-toko baju dan pasar-pasar yang ramai di seluruh Mesir.

Soha Ahmed, sambil menyusuri jalanan yang ramai di Distrik Kota Nasr di Kairo bersama ketiga anaknya, mengatakan harga pakaian di Mesir relatif terjangkau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Ada banyak pilihan baju yang sesuai dengan selera kebanyakan orang," katanya kepada Xinhua, sambil menambahkan bahwa "membeli baju baru untuk hari raya adalah tradisi dalam kehidupan Mesir, karena baju-baju ini memberikan kebahagiaan di hati anak-anak."

Baca Juga: Semobil Bersama, Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi antar keberangkatan Prabowo ke Doha Qatar

Meski kondisi ekonomi sedang sulit, optimisme tetap terasa di jalan-jalan di Mesir. Para pedagang melaporkan peningkatan jumlah warga lokal yang mencari baju baru untuk merayakan Idul Adha yang tahun ini jatuh pada 6 Juni.

Agar bisa menjangkau beragam kebutuhan dan kemampuan finansial masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan hidup tahun ini, para penjual pakaian di Mesir menyediakan berbagai macam pilihan produk.

Banyak promosi dan diskon diluncurkan, dengan beberapa toko memangkas harga lebih dari 30 persen. Divisi Pakaian Jadi Kamar Dagang Kairo mengonfirmasi tren ini, menyatakan bahwa sebagian besar toko telah menawarkan diskon antara 10 hingga 30 persen sejak 20 Mei.

Baca Juga: Paus Tawadros II, Pemimpin Koptik Mesir: Warga Palestina di Gaza Hadapi Ketidakadilan Mengerikan

"Kami mulai menyiapkan etalase pada awal Mei, yang berfokus untuk menyediakan pilihan pakaian yang beragam dengan harga yang sesuai untuk semua kalangan," kata Mahmoud Ragab, pemilik toko pakaian di Kota Nasr.

Ragab, yang menjual pakaian impor dari Turkiye dan China serta produk-produk dari produsen lokal, mengatakan bahwa permintaan tahun ini sangat tinggi, terutama dari keluarga yang ingin membeli pakaian baru untuk anak-anak mereka untuk hari raya.

"Hari raya adalah musim penting bagi pedagang, jadi sebagian besar penjual menawarkan potongan harga yang bagus untuk menarik pelanggan, terutama mereka yang berpenghasilan terbatas," ujarnya.

Baca Juga: Mesir Resmikan Kantor Pusat Badan Antariksa Afrika di Kairo

Selain melalui perdagangan tradisional, pemerintah Mesir mengambil langkah penting dengan meluncurkan berbagai inisiatif untuk memastikan keluarga-keluarga dapat memperoleh pakaian Iduladha dan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Salah satunya adalah inisiatif "Kita Semua Satu" (We Are All One), yang diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir pada 25 Mei dan berlangsung hingga akhir Juni di sebagian besar kegubernuran di negara tersebut.

Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan makanan dan barang-barang non-makanan berkualitas tinggi, termasuk pakaian, dengan diskon hingga 40 persen melalui sekitar 2.633 outlet di seluruh negeri.

Baca Juga: Badai dan Angin Kencang Terjang Kota Alexandria, Otoritas Mesir Umumkan Status Darurat

Hassan Abdullah, seorang karyawan di perusahaan keamanan swasta di Kairo, merasakan manfaat dari outlet-outlet yang dikelola pemerintah ini.

"Harganya jauh lebih murah," katanya kepada Xinhua saat membeli pakaian baru untuk kedua anaknya, seraya menambahkan bahwa dia melihat barang serupa di tempat lain dengan harga setidaknya 20 persen lebih mahal.

Bagi mereka yang mencari pilihan yang lebih ekonomis, pasar yang berkembang pesat untuk pakaian impor bekas menawarkan alternatif yang menarik. Tersedia di sebagian besar pasar, toko-toko ini menawarkan pakaian berkualitas dengan harga yang jauh lebih rendah.

Baca Juga: Harga Domba dan Sapi Naik, Warga Mesir Pilih Unta sebagai Hewan Kurban Idul Adha

Bagi Adel Assaad, seorang karyawan di toko roti, toko pakaian second menjadi pilihan utamanya karena harga yang terjangkau dan variasi yang ditawarkan.

"Ini pilihan terbaik untuk penghasilan saya yang sangat terbatas," kata Assaad, seraya menambahkan, "Saya jarang membeli pakaian baru sepanjang tahun. Saya membeli pakaian untuk seluruh keluarga dari toko pakaian second, bukan hanya untuk hari raya."

"Ada permintaan yang kuat untuk pakaian second dari segmen populasi yang luas, terutama mereka yang memiliki bujet terbatas," kata Faraj Hussein, manajer toko pakaian second di Kairo.***