DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Mikrodrama Kian Populer di Indonesia, Apa Alasannya?

image
Foto dokumentasi ini menunjukkan sebuah basis produksi mikrodrama di Donggguan, Provinsi Guangdong, China selatan. (Xinhua)

ORBITINDONESIA.COM - Jam sudah menunjukkan pukul 23.30 di sebuah perumahan di Bogor, Jawa Barat, namun Uki (43) masih asyik menatap layar ponselnya. Ternyata, ayah dua orang anak ini sedang menyaksikan mikrodrama (microdrama) yang sudah digandrunginya sejak setahun lalu.

"Saya suka karena durasinya tidak panjang dan ceritanya juga bagus," ujarnya saat ditanya alasan dirinya menyukai mikrodrama.

Fenomena mikrodrama, atau drama pendek berdurasi singkat, memang sedang menjadi tren yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Drama Musikal "MAR" Membawa Romansa dan Sejarah Dibalut Lagu Karya Maestro Ismail Marzuki

Konten video dengan durasi satu hingga beberapa menit ini menawarkan hiburan yang cepat dan ringkas, ideal untuk dikonsumsi di tengah kesibukan sehari-hari melalui ponsel. Popularitasnya yang meroket, terutama di platform daring, telah mengubah signifikan lanskap industri hiburan.

Salah satu daya tarik utama mikrodrama adalah kepraktisannya. Dengan durasi yang singkat dan format vertikal yang dioptimalkan untuk smartphone, penonton dapat menikmati hiburan ini kapan saja dan di mana saja, sambil tetap melakukan aktivitas lain seperti bekerja atau bepergian.

Alur cerita yang padat dengan plot twist dan cliffhanger di setiap episode juga menjadi daya tarik tersendiri, membuat penonton penasaran dan terus mengikuti kelanjutannya.

Baca Juga: Aktris Film Sha Ine Febriyanti Ungkap Pendorong Perempuan Diam Saat Sedang Marah

Tren Mikrodrama di Dunia

Popularitas mikrodrama kali pertama meledak di China. Pada 2024, industri mikrodrama di China mencatatkan pendapatan yang fantastis, dengan Administrasi Radio dan Televisi China baru-baru ini menyebut mikrodrama menjadi pendorong penting bagi pengembangan inovasi industri visual di China.

Pusat Informasi Jaringan Internet China (China Internet Network Information Center) mengungkapkan ada lebih dari 1 miliar pelanggan video berdurasi pendek dan 662 juta pelanggan mikrodrama di negara tersebut tahun lalu.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo: Film “Sayap-Sayap Patah 2” Edukasikan Bahaya Radikalisme

Kesuksesan di China kemudian menyebar ke negara-negara lain di dunia, termasuk Indonesia. Platform streaming khusus mikrodrama seperti DramaBox, Reelshort, GoodShort, dan Melolo mulai bermunculan, menandakan tingginya minat konsumen terhadap format ini. Bahkan, platform streaming besar seperti iQiyi juga mulai melirik dan mengembangkan kategori mikrodrama.

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait