Lengkap, Begini Prosesi Tradisi Rebo Wekasan yang Masih Dilestarikan Masyarakat di Indonesia
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 20 September 2022 14:57 WIB
Acara arak-arakan ini berlangsung sekitar empat jam, dimulai pukul 19.00 WIB - 22.000 WIB.
Baca Juga: Satrio Arismunandar: Perlu Berdayakan Budaya Malu dan Kebersalahan untuk Atasi Korupsi
Makna yang terkandung tradisi ini adalah Tolak Balak dan Ngalap Berkah.
Tolak Balak adalah upaya untuk menghindari berbagai malapetaka yang mungkin muncul.
Rabu Wekasan dalam sejarah Islam oleh orang-orang Jahiliyyah sering disebut sebagai bulan sial sehingga tradisi ini juga dimaksudkan sebagai ruang doa bersama dalam menghindari berbagai malapetaka.
Sedangkan konsep Ngalap Berkah ada karena bentuk kehormatan kepada sosok ulama yang menjadi cikal bakal tradisi ini.
Baca Juga: Baru, TikTok Resmi Merilis Fitur TikTok Now di Indonesia yang Bisa Rekam Cuma 10 Detik
Keterkaitan Kyai Welit sebagai tokoh sentral dalam sejarah Rabu Pungkasan dianggap memiliki kemampuan linuwih yang juga memiliki kharisma dan sosok ulama besar.
Masyarakat Wonokromo yang sebagian besar warganya adalah kalangan santri sangat terikat oleh konsep Ngalap Berkah ini.
Bentuk penghormatan kepada ulama akan menjadi jalan keberkahan di dalam hidup orang.