Gunakan Roket Long March-2D, China Luncurkan Konstelasi Satelit Komputasi Antariksa
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Jumat, 16 Mei 2025 04:00 WIB

ORBITINDONESIA.COM - China meluncurkan roket pengangkut Long March-2D pada Rabu, 14 Mei 2025 untuk menempatkan konstelasi satelit komputasi antariksa baru miliknya ke orbit. Peluncuran tersebut menandai kemajuan yang signifikan dalam kemampuan China di bidang komputasi berbasis antariksa.
Roket Long March-2D tersebut lepas landas pada pukul 12.12 waktu Beijing (11.12 WIB) dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut.
Sebanyak 12 satelit komputasi yang baru diluncurkan merupakan batch pertama dari "Three-Body Computing Constellation", menurut Zhejiang Lab, sebuah lembaga riset yang berbasis di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur.
Baca Juga: Lewat BAKTI AKSI, Layanan Satelit SATRIA-1 Akan Fasilitasi Konektivitas Pos-pos TNI AL
Wang Jian, seorang akademisi di Akademi Teknik China (Chinese Academy of Engineering) sekaligus direktur Zhejiang Lab, mengatakan bahwa "Three-Body Computing Constellation", yang dikembangkan bersama oleh Zhejiang Lab dan mitra-mitra globalnya, merupakan infrastruktur komputasi antariksa berskala besar yang dirancang untuk menampung ribuan satelit dengan total daya komputasi sebesar 1.000 POPS (peta operations per second) setelah selesai dibangun nanti.
Dengan menjalankan pemrosesan data di orbit secara real-time, "Three-Body Computing Constellation" bertujuan untuk mengatasi hambatan efisiensi pada penanganan data satelit tradisional serta memajukan aplikasi dan pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di luar angkasa, kata Wang.
Pembangunan konstelasi ini akan sangat memperluas batas-batas aplikasi di luar angkasa serta memiliki makna yang mendalam bagi industri udara dan antariksa, tambah Wang.
Baca Juga: Satelit China Secara Resmi Kalahkan Kecepatan Transmisi Data Starlink Milik Elon Musk
Satelit-satelit awal menyediakan daya komputasi gabungan sebesar 5 POPS dan kapasitas penyimpanan sebesar 30 terabita. Satelit-satelit tersebut dilengkapi dengan sistem komputasi cerdas on-board dan sistem komunikasi antarsatelit, serta memiliki kemampuan komputasi antariksa di orbit.
Peluncuran roket Long March-2D ini juga membawa sebuah detektor polarisasi sinar-X yang dikembangkan oleh Universitas Guangxi dan Observatorium Astronomi Nasional China yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences). Detektor itu akan digunakan untuk mempelajari ledakan sinar gamma.
Zhejiang Lab menyatakan pihaknya berencana bekerja sama dengan mitra-mitra untuk mengerahkan konstelasi lebih dari 50 satelit komputasi pada tahun ini.***