Mengenang Bob Marley, Wafat 11 Mei 1981, si Pelantun "No Woman No Cry"
- Penulis : M. Ulil Albab
- Minggu, 11 Mei 2025 08:00 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Tepat hari ini 44 tahun lalu (11 Mei 1981), sang legenda Reggae itu, Nesta Robert "Bob" Marley berpulang.
Semua orang tahu siapa dia, anak blasteran Inggris-Jamaica, penganut aliran Rastafarian dan pencipta sekaligus penyanyi lagu fenomenal, "No Woman No Cry."
Tapi sesungguhnya hanya sedikit yang tahu, siapa sosok perempuan yang menginspirasi lahirnya lagu itu: "No woman no cry".
Baca Juga: Diskusi Kreator Era AI: Musisi Monanta Galesha Ajarkan Teknik Mencipta Lagu dengan Program SUNO AI
Dialah Constantina Alpharita "Rita" Anderson, perempuan Jamaica keturunan Ghana yang lahir di Kuba.
Pada usia sangat muda, 18 tahun, dia menikah dengan Bob Marley yang juga berusia muda (19 tahun) di kawasan kumuh Trenchtown, Jamaica.
Dialah yang mengenalkan ajaran Rastafarian dari Ethiopia, Afrika, yang kemudian dianut dan dihayati Bob. Ajaran inilah yang kemudian bukan saja mewarnai sikap, perilaku dan gaya hidup Bob yang eksentrik, tapi terutama spirit di balik semua karya musiknya, Reggae.
Inilah genre musik yang tidak saja berkutat soal seni dan estetisme, tapi sekaligus simbol perlawanan.
Baca Juga: Festival Musik Mega Move it Fest Akan Hadirkan 19 Musisi Indonesia Timur di Ambon, Maluku
Bayangkanlah Jamaica era itu: kemiskinan dan diskriminasi rasial yang parah.
Rita berperan besar pada fase awal karier musik Bob. Dia bersama dua teman wanitanya yang tergabung dlm grup I Threes adalah vocal backing bagi grup awal Bob, The Wailers.
Kehidupan rumahtangga Rita-Bob, seperti juga para pesohor lainnya, penuh badai. Dari miskin menjadi kaya, menjadi mahabintang, Bob selalu dikelilingi para 'penggoda' cantik.
Baca Juga: Musisi Mustafa Debu dan Dul Jaelani Tuangkan Makna Cinta Mendalam pada Single "Mabuk Lagi"
Salah satunya Cindy Breakspeare, Miss World 1976. Dari affair mereka, lahir pula seorang bintang, Damian Marley, musikus berbakat peraih Grammy Award. Selain Damian, dikabarkan Bob adalah ayah 11 anak dari ibu yang berbeda.
Tetapi seperti ungkapan "jauh bangau terbang, akhirnya pulang juga ke sarang," demikian pula Bob.
Pada saat dokter memvonis hidupnya akan segera berakhir karena kanker, dia kembali ke Rita, yang setia menemaninya hingga meninggal di pangkuannya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Kenang Titiek Puspa sebagai Musisi yang Berkontribusi Besar Bagi Negara
".....it was May 11, 1981, the doctors said he was dying of cancer and there was no hope.....I had put his head in my arm, and I was singing "God Will Take Care of You". But then I started to cry and said, "Bob, please, don't leave me."
And he looked up and said, "Leave you, go where? What are you crying for? Forget crying, Rita! Just keep singing. Sing! Sing!.....", tulis Rita dalam memoarnya.
Bob sudah lama pergi, tapi seperti semua karya besar, musik Bob tetap abadi.
Dan Rita, ilham bagi lagu "No woman no cry" saat awal kisah kasih mereka di Trenchtown, kini terus berupaya merawatnya lewat Rita & Bob Marley Foundation.
Baca Juga: Bandung Jadi Kota Pembuka Tur SAMA SAMA yang Libatkan Lima Musisi Tanah Air
Yayasan ini bergerak di bidang kebudayaan dan kemanusiaa terutama di Afrika, tempat asal leluhur mereka berdua.
Seperti kata Bob kepada Rita: "You're a queen, Black Queen."
(Oleh Manuel Kaisiepo, mantan wartawam Kompas) ***