DECEMBER 9, 2022
Hiburan

Musisi Yogyakarta, Memet Chairul Saleh Bawakan Musik Air Saat Tampil di Klaten Etno Jazz Sawah 2024

image
Penampilan Memet Chairul Slamet pada acara Klaten Etno Jazz Sawah 2024 di Umbul Besuki, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu, 17 November 2024. ANTARA/Aris Wasita

ORBITINDONESIA.COM - Musisi asal Yogyakarta Memet Chairul Slamet membawakan aransemen yang dia sebut musik air saat tampil di Klaten Etno Jazz Sawah 2024 di Umbul Besuki, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu, 17 November 2024.

"Bidang saya penciptaan, saya juga di musik environmental. Saya punya musik batu, musik api, dan musik air," kata Memet Chairul Saleh, yang saat ini sudah pensiun sebagai pengajar ISI Yogyakarta.

Memet Chairul Saleh, yang saat ini aktif bermusik bersama kelompok musik etnik-kontemporer Gangsadewa, membunyikan air dengan berbagai cara. Semakin sederhana media yang digunakan, maka semakin canggih alat dan audio yang diperlukan.

Baca Juga: Grup Band Tulus Bawa Puluhan Ribu Penonton Prambanan Jazz Festival 2024 Ikut Bergoyang

"Saya main air di situ. Yang saya tekankan bagaimana media air itu, bagaimana membunyikan air dengan berbagai siasat," kata Memet.

Memet melakukan rekayasa artistik sehingga air bisa membuat bunyi dan ritme yang alamiah.

"Jadi, ada rekayasa artistik yang saya tampilkan. Lahir istilah instalasi musik air, salah satunya menggunakan alat infus untuk meneteskan air, dengan infus kita bisa menghasilkan tetesan yang berbeda sehingga terbentuklah sebuah ritme secara alamiah dari air," kata Memet menjelaskan.

Baca Juga: Sandiaga Uno Usul Dana Abadi Pariwisata Bisa untuk MotoGP Sampai Java Jazz

Air, kata Memet, mengandung filosofi.

"Bagaimana kita menghargai air, terus kadang di situasi politik, air memberikan pesan kesejukan, air itu mengalir bahwa orang hidup itu juga mengalir," kata dia.

Ketua Penyelenggara Klaten Etno Jazz Sawah 2024, Agus Setiawan Basuni mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebuah konsep kolaborasi antara Warta Jazz dengan Petani Muda Klaten, Desa Wisata Ponggok, dan Seroja Indonesia untuk artistik. Kolaborasi tersebut menghasilkan sebuah konsep yang memadukan harmoni alam dan harmoni musik dengan sawah.

Baca Juga: Gamelan Indonesia Menggema di Festival Jazz Ekuador Digabung dengan Improvisasi Modern

Acara tersebut diharapkan dapat  menggugah kesadaran masyarakat untuk mau sama-sama menjaga alam. Yusuf Mudani dari Petani Muda Klaten berharap kegiatan tersebut mampu mengajak anak muda di Klaten untuk menjadi petani milenial.

Halaman:
1
2

Berita Terkait