Realisasi Investasi di Jakarta Tertinggi se-Indonesia: Investor Dipermudah
- Penulis : M. Ulil Albab
- Jumat, 02 Mei 2025 06:10 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di Provinsi Jakarta triwulan I 2025 mencapai Rp69,8 triliun, yang tertinggi se-Indonesia.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jakarta Benni Aguscandra mengatakan, kinerja positif ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk terus memberikan kemudahan kepada investor.
“Ini semua tidak terlepas dari arahan Bapak Gubernur agar jajarannya senantiasa memberikan kemudahan kepadainvestor,” kata Benni dalam keterangan di Jakarta, Kamis 1 Mei 2025.
Baca Juga: Indonesia Sambut Baik Investasi Rp27 Triliun untuk "Cloud" Regional dari Microsoft
Realisasi investasi sepanjang Januari-Maret 2025 itu tersebar di 114.451 proyek investasi atau berkontribusi sebesar 15 persen dari total realisasi investasi secara nasional.
Angka tersebut meningkat pesat dibanding capaian periode yang sama tahun 2024 yang mencapai Rp58,4 triliun.
Secara rinci, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jakarta mencapai Rp42,2 triliun, atau 18 persen dari total realisasi PMDN secara nasional. Capaian ini juga masih menjadi yang tertinggi dibanding daerah lainnya di Indonesia.
Baca Juga: ITDC Gandeng Perusahaan Modal Asing Investasikan Rp2 Triliun Bangun Hotel di Mandalika NTB
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Jakarta tercatat meraih 1,7 miliar dolar AS, berkontribusi 11,9 persen dari total realisasi PMA secara nasional.
Benni mengatakan tingginya capaian realisasi investasi ini menjadi bukti bahwa berbagai program yang telah dikerjakan berhasil mendorong pertumbuhan investasi.
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, pada triwulan I 2025, setidaknya adat tiga sektor yang memiliki kontribusi terbesar pada realisasi penanaman modal Provinsi Jakarta.
Baca Juga: Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto Naik Angkutan Umum Sesuai Instruksi Gubernur Pramono Anung
Ketiga sektor itu adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp24,5 triliun; jasa lainnya sebesar Rp16,6 triliun; serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp8,6 triliun.***