DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Mahasiswa ITS Ciptakan Tank Perang Tanpa Awak, Bisa Dikendalikan dari Jarak Jauh

image
Purwarupa tank tobot yang diberi nama WAR-V1 (Foto: Istimewa)

ORBITINDONESIA.COM - Mahasiswa Indonesia menciptakan tank perang tanpa awak. Tank ini bisa dikendalikan dari jarak tertentu dan tidak membutuhkan awak.

Penemuan ini asli buatan mahasiswa Indonesia yang percaya bahwa TNI AD bakal mengalami kemajuan di bidang pertahanan dan keamanan jika menggunakan WAR-V1 rakitannya tersebut.

Adalah Bachtiar Dumais Laksana (23), mahasiswa Institut Teknologi 10 November (ITS) yang sudah mengembangkan teknologi di bidang pertahanan dan keamanan (hankam), terlebih khusus pada kendaraan lapis baja untuk bertempur di medan perang alias tank baja.

Baca Juga: AS Setujui Kemungkinan Penjualan Tank Abrams dan Rudal Hellfire ke Mesir, Total Senilai Rp86 Triliun

Bersama dengan rekannya, Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal, untuk pertama kalinya mereka merancang kendaraan taktis mini tanpa awak.

Tank robot yang dikendalikan lewat remote control ini memang belum diproduksi massal dan masih berupa purwarupa. Namun jika benar direalisasikan untuk kepentingan industri, tank tobot ini diberi nama WAR-V1.

Untuk mendukung produktivitasnya, tiga mahasiswa jurusan Elektro, Fakultas Teknik ITS ini tengah mendirikan perusahaan bernama BDL-Tech. Berbekal latar belakang pendidikan di bidang elektro itulah, ketiganya nyambung dan percaya diri untuk mengembangkan hobi yang sama di bidang militer.

Baca Juga: Jerman Umumkan Paket Senjata Baru untuk Ukraina, Termasuk Tank Leopard dan Howitzer

WAR-V1 adalah salah satu proyek mereka yang desainnya dan modelnya terinspirasi dari robot militer Jepang. Namun, BDL-Tech membuat beberapa teknologi militer lainnya dimana sebagian produk mereka sudah dilirik pihak Batalyon Kavaleri 8 Divisi Infantri 2 Kostrad di Bandung dan Kodam I/Mulawarman di Balikpapan.

“Yang kami tawarkan, jelas pertama adalah kendali tanpa awak. Aplikasi di lapangan, dengan dimensi ukuran di mana bisa merangsek jauh dari kendaraan yang sudah diproduksi sekarang, seperti Panser Anoa. Ukurannya besar-besar semua dan hanya bisa dipakai sebagai pengangkut pasukan, tapi besar sekali,” beber Bachtiar seperti dikutip dari Rancahpost

Bertindak sebagai direktur utama, Bachtiar mengaku timnya sudah mengerjakan proyek ini selama satu tahun lebih.
“Kira-kira 13 bulan. Lengkap dengan desain, mekanik, rancang kendali elektronis. Kami memang kebetulan dari awal mau menyusun perusahaan yang bergerak di bidang hankam dan pendidikan," ucapnya lagi.

Baca Juga: IRNA: Israel Kerahkan Tank ke Tepi Barat untuk Pertama Kali Dalam 23 Tahun

Jika melihat secara detil, Tank WAR-V1 punya kelebihan seperti penggunaan mesin hybrid yang dikenal ramah lingkungan, serta bila ditambahkan pelontar roket dan granat maka system persenjataan Tank WAR-V1 akan semakin lengkap.

Halaman:

Berita Terkait