DECEMBER 9, 2022
Buku

Islam Sontoloyo, Pemikiran Progresif Soekarno tentang Islam yang Dipraktikkan di Indonesia

image
Buku Islam Sontoloyo berisi pemikiran Ir Soekarno (Foto: Istimewa)

Ir. Soekarno. Islam Sontoloyo: Pikiran-pikiran Progresif Pemikiran Islam. Penerbit: Basa Basi. Jumlah Halaman: 284.

ORBITINDONESIA.COM - “Tetapi apa yang kita ‘cutat’ dari Kalam Allah dan Sunnah Rasul itu? Bukan apinya, bukan nyalanya, bukan flame-nya, tetapi abunya, debunya, asbesnya.” (Ir. Soekarno)

Kalimat di atas adalah kutipan dari tulisan Soekarno, proklamator kemerdekaan RI dan Presiden RI pertama, yang dikenal memiliki pikiran-pikiran progresif sebagai seorang Islam dan tokoh nasionalis. Brgitu juga kutipan di bawah ini:

Baca Juga: I Wayan Sudirta PDI Perjuangan: Megawati Soekarnoputri Instruksikan Kadernya Turun ke Bawah

Umat Islam terlalu menganggap fiqh itu satu-satunya tiang keagamaan. Kita lupa, atau kita tidak mau tahu, bahwa tiang keagamaan ialah terutama sekali terletak di dalam ketundukan kita punya jiwa kepada Allah. Kita lupa bahwa fiqh itu, walaupun sudah kita saring semurni-murninya, belum mencukupi semua kehendak agama Islam.

Maka benarlah perkataan Halide Edib Hanum, bahwa Islam di zaman akhir-akhir ini ‘bukan lagi pemimpin hidup, tetapi agama pokrol-bambu’.

Janganlah kita kira diri kita sudah mukmin, tetapi hendaklah kita insyaf, bahwa banyak di kalangan kita yang Islamnya masih Islam Sontoloyo!” (Ir. Soekarno)

Baca Juga: Utut Adianto PDI Perjuangan: Megawati Soekarnoputri Ingin RUU TNI Tidak Bangkitkan Dwifungsi

Buku ini adalah sebuah buku besar warisan presiden pertama kita, yang sangat relevan, akan selalu relevan, dengan realitas dan pergumulan wacana keislaman kita hari ini.

Ir. Soekarno (6 Juni 1901 – 21 Juni 1970) adalah Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus Proklamator Kemerdekaan bersama Mohammad Hatta. Lahir di Surabaya dengan nama Koesno Sosrodihardjo, ia kemudian dikenal sebagai Soekarno setelah namanya diubah pada masa kecil.

Soekarno menempuh pendidikan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) dan meraih gelar insinyur teknik sipil pada tahun 1926.

Baca Juga: Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani: Megawati Soekarnoputri Dukung Pemerintahan Prabowo dari Luar Koalisi

Sebagai pemikir nasionalis, ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927 untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pemikiran Soekarno tentang persatuan bangsa, yang ia rumuskan dalam Pancasila, menjadi landasan ideologis negara.

Halaman:
Sumber: Shafee.id

Berita Terkait