Yordania Melarang Ikhwanul Muslimin Setelah Penangkapan Terkait Rencana Serangan Roket dan Drone
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Kamis, 24 April 2025 13:11 WIB

Faraya mengklaim selama konferensi pers hari Rabu bahwa anggota Ikhwanul Muslimin "beroperasi dalam bayang-bayang dan terlibat dalam kegiatan yang dapat merusak stabilitas dan keamanan".
Pihak berwenang telah menemukan "bahan peledak dan senjata yang diangkut antara kota-kota Yordania dan disimpan di daerah pemukiman", serta fasilitas pembuatan roket rahasia dan operasi pelatihan dan perekrutan, katanya.
Ia juga mengatakan anggota Ikhwanul Muslimin telah berupaya untuk memindahkan dan menghancurkan dokumen-dokumen dari markas mereka "dalam upaya untuk menyembunyikan aktivitas dan afiliasi mereka yang mencurigakan".
Baca Juga: Presiden Prabowo Tiba di Amman, Yordania Dikawal Dua Pesawat Tempur dan Disambut Raja Abdullah II
Kelompok tersebut telah membantah terlibat dalam, atau mengetahui, dugaan rencana serangan tersebut dan menekankan bahwa mereka "berkomitmen pada pendekatan damai".
Ikhwanul Muslimin didirikan di Mesir hampir 100 tahun yang lalu dan memiliki cabang-cabang lokal di seluruh dunia. Salah satu tujuannya adalah untuk menciptakan negara yang diperintah oleh hukum Islam, atau Syariah.
Ikhwanul Muslimin dilarang di Mesir dan beberapa negara Arab, yang pemerintahnya menganggapnya sebagai ancaman.***
Baca Juga: Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II Gelar Pertemuan Bilateral di Istana Yordania