Dua Sekutu AS, Inggris dan Jerman Tolak Usul Trump Relokasi Warga Gaza ke Yordania dan Mesir
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Selasa, 28 Januari 2025 08:44 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Dua negara sekutu AS, Inggris dan Jerman, Senin, 27 Januari 2025 menolak usul kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Yordania dan Mesir.
Warga sipil Palestina seharusnya dapat kembali ke rumah mereka, membangun kembali kehidupan mereka, dan melanjutkan hidup mereka," kata juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam satu arahan lobi.
Dia menolak pandangan kontroversial yang disuarakan Trump pada Sabtu, 25 Januari 2025 itu. Pemimpin AS tersebut memandang sudah saatnya "membersihkan" Jalur Gaza yang terkepung dan merelokasi warga Palestina ke Yordania dan Mesir.
Baca Juga: Qatar Berhasil Mediasi Kesepakatan Kembalinya Warga Palestina ke Gaza Utara
Juru bicara PM Keir Starmer itu lebih lanjut mengatakan: "Seperti yang telah dikatakan menteri luar negeri, bagi warga Gaza yang begitu banyak kehilangan nyawa, rumah, atau orang-orang terkasih, 14 bulan terakhir konflik telah menjadi mimpi buruk yang nyata. Itulah sebabnya Inggris terus mendorong adanya resolusi untuk konflik di Gaza."
Jerman juga menolak usul Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga, seperti Mesir dan Yordania.
Dalam konferensi pers di Berlin, Senin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman Christian Wagner menegaskan bahwa Jerman tetap berpegang pada konsensus internasional terkait status Gaza.
Baca Juga: Ribuan Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara Lewat Koridor Netzarim
“Ada posisi bersama yang dipegang Uni Eropa, mitra Arab kami, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang sangat jelas: Penduduk Palestina tidak boleh diusir dari Gaza, dan Gaza tidak boleh diduduki secara permanen atau dipindahkan oleh Israel,” ujar Wagner.
Wagner menambahkan bahwa kelompok G7, yang terdiri dari negara-negara ekonomi utama dunia termasuk AS, sejauh ini secara konsisten mendukung posisi tersebut dalam berbagai pernyataan bersama.
“Pengusiran dari Gaza dan pembangunan permukiman baru di sana tidak dapat diterima. Hal ini juga telah kami tegaskan selama Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di Tokyo pada 2023. Dalam hal ini, saya pikir posisi kami sudah sangat jelas,” katanya menegaskan.
Baca Juga: 2.600 Ton Bantuan Kemanusiaan dari Qatar Masuk ke Jalur Gaza Saat Warga Palestina Kembali ke Utara
Wagner mencatat bahwa ide Trump tersebut telah ditolak oleh negara-negara di kawasan Timur Tengah dan menekankan bahwa fokus internasional tidak boleh bergeser dari upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di wilayah kantong Palestina tersebut.