DECEMBER 9, 2022
Internasional

Yordania Melarang Ikhwanul Muslimin Setelah Penangkapan Terkait Rencana Serangan Roket dan Drone

image
Kelompok Ikhwanul Muslimin di Yordania (Foto: Arab News)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Yordania telah melarang Ikhwanul Muslimin seminggu setelah mengatakan anggota kelompok Islamis itu telah ditangkap atas dugaan merencanakan serangan roket dan pesawat nirawak (drone).

Menteri Dalam Negeri Yordania, Mazen al-Faraya mengatakan dalam konferensi pers bahwa semua kantor Ikhwanul Muslimin akan ditutup dan asetnya disita, dan bahwa semua kegiatan akan dianggap ilegal.

Tidak ada tanggapan langsung dari Ikhwanul Muslimin, yang membantah adanya hubungan dengan dugaan rencana serangan di Yordania tersebut.

Baca Juga: Presiden Prabowo Tiba di Amman, Yordania Dikawal Dua Pesawat Tempur dan Disambut Raja Abdullah II

Tidak jelas bagaimana larangan tersebut akan memengaruhi sayap politik kelompok itu, Front Aksi Islam, yang merupakan kelompok oposisi terbesar di parlemen. Namun, kantor pusatnya digerebek oleh polisi setelah pengumuman Faraya.

Sekretaris jenderal IAF, Wael Saqqa, bersikeras bahwa itu adalah partai politik independen, menjelaskan bahwa itu "tidak memiliki hubungan dengan badan organisasi lain".

"Kami selalu menyatakan bahwa kami berkomitmen pada ketertiban, hukum, dan ketentuan konstitusi," katanya.

Baca Juga: Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II Gelar Pertemuan Bilateral di Istana Yordania

Pada tahun 2020, pengadilan tinggi Yordania memutuskan bahwa Ikhwanul Muslimin "dibubarkan" karena belum menetapkan status hukumnya.

Namun, kelompok tersebut melanjutkan kegiatan politik dan kegiatan lainnya, dan IAF berpartisipasi dalam pemilihan parlemen tahun lalu, memenangkan 31 dari 138 kursi.

Minggu lalu, Departemen Intelijen Umum Yordania mengatakan telah menangkap 16 orang yang diduga merencanakan serangan yang ditujukan untuk "menargetkan keamanan nasional, menebar kekacauan, dan sabotase".

Baca Juga: Raja Abdullah II dari Yordania Kenang Bersahabat dengan Prabowo Sejak Prajurit Muda

Mereka melibatkan kepemilikan bahan peledak dan senjata otomatis, pembuatan roket, penyembunyian satu roket yang siap diluncurkan, proyek pembuatan pesawat tanpa awak, dan pelatihan individu baik di Yordania maupun di luar negeri, katanya.

Halaman:
Sumber: BBC

Berita Terkait