DECEMBER 9, 2022
Otomotif

Dijajal Menteri Arifah Fauzi, Toyota Crown FCEV Berbahan Bakar Hidrogen Hadir di GHESE 2025

image
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (kanan) menjajal Toyota Crown Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) berbahan bakar hidrogen di ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition (GHESE) 2025, Jakarta, Kamis, 17 April 2025. (ANTARA/HO-TMMIN)

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi menjajal Toyota Crown Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) berbahan bakar hidrogen, saat kendaraan tersebut dihadirkan di ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition (GHESE) 2025, Jakarta, Kamis.

Sebagaimana keterangan yang diterima, Kamis, 17 April 2025, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga menghadirkan Toyota Mirai FCEV dalam bentuk utuh dan cut body, serta Toyota forklift FCEV pada booth Toyota selama GHESE 2025 berlangsung.

Kehadiran kendaraan berbasis teknologi FCEV berbahan bakar hidrogen merupakan wujud komitmen Toyota Indonesia mengejar target Nett Zero Emission (NZE) untuk masa depan hijau bagi seluruh generasi, terutama di sektor transportasi yang digadang-gadang menjadi salah satu fokus utama dalam dekarbonisasi.

Baca Juga: Selangkah Menuju Industri Berbahan Bakar Hidrogen Hijau

Toyota mulai mendatangkan mobil hidrogen (Toyota Mirai) ke Indonesia sejak satu dekade lalu. Kemudian muncul Mirai FCEV generasi kedua pada 2024, dan paling anyar adalah Toyota Crown FCEV pada 2025.

Selain itu, TMMIN juga telah menghadirkan stasiun pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di dalam kawasan salah satu pabriknya di Karawang Barat.

Pemanfaatan hidrogen juga sejalan dengan misi dekarbonisasi sektor manufaktur yang ditargetkan Kementerian Perindustrian pada tahun 2050 atau sepuluh tahun lebih dini dari target yang dicanangkan.

Baca Juga: Ilmuwan Jepang Ciptakan Reaktor Prototipe yang Memanen Bahan Bakar Hidrogen Gunakan Air dan Sinar Matahari

Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) telah menjalankan program Renewable Energy Based in Industrial Development (REBID) dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, panas bumi, biomassa, dan hidrogen.

Pemerintah lewat Kementerian ESDM juga telah menerbitkan peta jalan hidrogen dan amonia nasional (RHAN).

Peta jalan itu membahas strategi pengembangan hidrogen hijau di Indonesia sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target NZE pada tahun 2060.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Peta Jalan Transportasi Kendaraan Hidrogen Masih Terkendala Regulasi dan Insentif

Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 43 persen. Peta jalan itu membahas lanskap energi saat ini di Indonesia, potensi hidrogen, serta kerangka kebijakannya.

TMMIN menyambut positif hadirnya RHAN. Langkah itu dinilai sejalan dengan upaya Toyota menghadirkan ekosistem penggunaan hidrogen hijau sebagai bahan bakar bersih dengan memperkenalkan kendaraan berbasis teknologi FCEV

"Toyota Indonesia sangat menghargai hadirnya RHAN karena merupakan sebuah arahan yang jelas dari pemerintah terkait penggunaan dan pemanfaatan hidrogen sebagai salah satu energi bersih," kata Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto.***

Halaman:

Berita Terkait