DECEMBER 9, 2022
Internasional

Xi Jinping: 75 Tahun Hubungan China - Indonesia Jadi Model Solidaritas

image
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping di Aula Besar Rakyat, Beijing, Sabtu, 9 November 2024 (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

ORBITINDONESIA.COM - Presiden Xi Jinping menyampaikan hubungan China dan Indonesia selama 75 tahun menjadi model solidaritas negara-negara berkembang yang sama-sama ingin maju.

"China-Indonesia di era sekarang, membangun teladan solidaritas yang tulus antara negara berkembang besar, model pembangunan bersama, pelopor kerja sama Selatan-Selatan serta bersama-sama mendorong kemajuan umat manusia," kata Presiden Xi saat bertukar ucapan selamat dengan Presiden Prabowo Subianto sebagaimana termuat dalam laman Kementerian Luar Negeri China yang dikutip ANTARA di Beijing pada Senin, 14 April 2025.

Saling bertukar ucapan selamat untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik China dan Indonesia tersebut dilakukan pada Minggu, 13 April 2025.

Baca Juga: Xi Jinping Tegaskan Tujuh Prinsip Hubungan China - AS Kepada Presiden Joe Biden

Hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan China dimulai pada 13 April 1950, tidak lama setelah Indonesia merdeka dan China dipimpin oleh Partai Komunis di bawah pimpinan Mao Zedong. Indonesia juga merupakan salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang mengakui China secara diplomatik.

Selama 75 tahun sejak terjalinnya hubungan diplomatik, kata Presiden Xi, kedua negara telah saling mendukung dalam suka dan duka, bekerja sama dengan tulus, dan hubungan bilateral telah berkembang pesat, serta persahabatan China-Indonesia telah mengakar di hati rakyat.

"Tahun lalu, saya dua kali bertemu dengan Presiden Prabowo, dan kami sepakat untuk saling mendukung visi pembangunan masing-masing negara, berjalan bersama di jalan modernisasi, membangun komunitas China-Indonesia yang memiliki pengaruh regional hingga global, serta mendorong hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi," tambah Presiden Xi.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Bertemu Pemimpin Prancis dan Jerman, Bicarakan Masalah Ukraina

Presiden Xi menekankan bahwa sebagai negara berkembang besar dan kekuatan penting di "Global South", kerja sama antara china dan Indonesia memiliki makna strategis dan pengaruh global.

"Saya sangat mementingkan perkembangan hubungan China-Indonesia, dan ingin bersama-sama dengan Presiden Prabowo memanfaatkan momentum peringatan 75 tahun hubungan diplomatik ini untuk lebih memperdalam kerja sama strategis komprehensif kedua negara, memperkuat koordinasi strategis multilateral, dan terus memperkaya makna komunitas senasib sepenanggungan," ungkap Presiden Xi.

Dalam pesan ucapan selamatnya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China, ia atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada Presiden Xi dan rakyat China.

Baca Juga: The Straits Times Prediksi Prabowo Subianto Jadi Pemimpin Berpengaruh di Dunia, Setara Xi Jinping dan Vladimir Putin

"Persahabatan Indonesia dan China telah terjalin sejak lama, dan kemitraan kedua negara kuat serta penuh vitalitas. Kerja sama dalam lima pilar utama yaitu politik, ekonomi, budaya, maritim, dan keamanan terus berkembang pesat," kata Presiden Prabowo.

Ia mengatakan ingin agar kerja sama kedua negara dapat terus diperdalam, mempererat ikatan persahabatan antar rakyat serta memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan stabilitas dunia.

Hubungan Indonesia-China erat terjalin di bawah Presiden Soekarno sejalan dengan kesamaan ideologi anti-imperialisme dan semangat non-blok.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin Bertemu Secara Virtual

Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 menjadi bentuk penguatan kerja sama, Indonesia dan China karena keduanya sama-sama menjadi pemrakarsa acara tersebut.

Banyak kerja sama budaya, ekonomi, dan politik terjadi termasuk kunjungan kenegaraan antara Presiden Soekarno dan Presiden Mao Zedong.

Namun setelah peristiwa G30S/PKI pada 1965, hubungan diplomatik putus karena muncul tuduhan keterlibatan China dalam mendukung Partai Komunis Indonesia (PKI). Di bawah pemerintahan Presiden Soeharto pada 1967, Indonesia membekukan hubungan diplomatik dengan China.

Baca Juga: Presiden Xi Jinping Kumpulkan Pemimpin Perusahaan Swasta China di Beijing

Selama periode ini, hubungan hanya berlangsung sangat terbatas dan informal. Indonesia pun menjalin hubungan dengan Taiwan.

Kemudian pada 1990, masih di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia memulihkan hubungan diplomatik dengan China pada 8 Agustus 1990 dan mengakui prinsip "Satu China" sehingga hanya mengakui Republik Rakyat China sebagai negara China satu-satunya di dunia.

Sejak era reformasi di Indonesia, hubungan Indonesia dan China pun semakin erat. Pada 2005, kedua negara mendeklarasikan hubungan "Strategic Partnership" (Kemitraan Strategis) dan pada 2013 status hubungan tersebut ditingkatkan menjadi "Comprehensive Strategic Partnership "Kemitraan Strategis Komprehensif" yang mencakup bidan perdagangan, investasi, dan pertahanan.

Baca Juga: WSJ: Xi Jinping Adalah Pemenang dalam Perang Dagang dengan Donald Trump

Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia ikut bergabung dalam "Belt and Road Initiative" dengan salah satu proyek infrastruktur yang berhasil dilakukan adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Berdasarkan catatan Bea Cukai China, perdagangan bilateral Indonesia-China pada 2024 mencapai 147,78 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia mencapai 71,09 miliar dolar AS, sedangkan impor dari China sebesar 76,69 miliar dolar AS. China menjadi yang terbesar di atas Amerika Serikat dan Jepang.

Sementara Investasi Asing Langsung (FDI) China di Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 8,1 miliar dolar AS (ketiga terbesar) atau meningkat 9,4 persen dibanding 2023. Nilai tersebut masih di bawah nilai investasi dari Hong Kong (8,2 miliar dolar AS) dan Singapura (20,1 miliar dolar AS).***

Halaman:

Berita Terkait