Xi Jinping Tegaskan Tujuh Prinsip Hubungan China - AS Kepada Presiden Joe Biden
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Minggu, 17 November 2024 13:33 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Presiden Xi Jinping menegaskan tujuh prinsip yang harus dijaga dalam hubungan China dan Amerika Serikat kepada Presiden Joe Biden, saat kedua pemimpin negara itu bertemu di sela-sela KTT APEC di Lima, Peru, pada Sabtu, 16 November 2024.
"Ada baiknya untuk meninjau kembali pengalaman empat tahun terakhir dan mengambil pelajaran dari pengalaman itu," kata Xi Jinping seperti dikutip ANTARA dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China, Minggu, 17 November 2024.
"Pelajaran pertama, penting untuk memiliki paradigma yang benar. Perangkap Thucydides bukanlah keniscayaan historis," tutur Xi Jinping.
Baca Juga: Presiden Xi Jinping dan Raja Malaysia Bertemu di Beijing, Bahas Peradaban China - Islam
Perangkap Thucydides mengacu pada pernyataan sejarawan Yunani kuno yang menyebut bahwa, ketika kekuatan yang sedang bangkit mengancam untuk menggantikan kekuatan yang berkuasa, perang menjadi hasil yang paling mungkin terjadi.
"Perang Dingin baru tidak boleh dan tidak dapat dimenangkan. Membendung China adalah tindakan yang tidak bijaksana, tidak dapat diterima dan pasti akan gagal," katanya mengingatkan.
Kedua, ujar Xi, penting untuk menyelaraskan kata-kata dengan tindakan.
"Seseorang tidak dapat membangun dirinya sendiri tanpa kredibilitas. China selalu menepati kata-katanya. Jika AS selalu mengatakan satu hal kemudian melakukan hal lain, itu hanya akan merusak citranya sendiri, juga kepercayaan China terhadap AS," katanya.
Ketiga, penting untuk memperlakukan pihak lain secara setara. Sebagai dua negara besar, kata Xi, baik China maupun AS tidak boleh saling memaksakan keinginan, menekan, ataupun merampas hak sah demi mempertahankan status sebagai pemimpin.
Keempat, penting untuk tidak menantang garis merah dan prinsip-prinsip utama.
"Kontradiksi dan perbedaan antara China dan AS tidak dapat dihindari tapi satu pihak tidak boleh merusak kepentingan inti pihak lain, apalagi mencari konflik atau konfrontasi," kata Presiden Xi.