DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pengukuran Bantuan Kaki Palsu Difabel

image
Pengukuran kaki palsu di Dinas Sosial Probolinggo, Jumat, 11 April 2025. (ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Probolinggo)

ORBITINDONESIA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo memfasilitasi pengukuran bantuan kaki palsu difabel, yang adalah ibu rumah tangga dan seorang remaja dari kabupaten setempat.

"Pengukuran kaki palsu merupakan langkah awal dari rangkaian proses pemberian alat bantu untuk penyandang disabilitas yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo," kata Kepala Dinsos Kabupaten Probolinggo, Rachmad Hidayanto di Probolinggo, Minggu, 13 April 2025.

Menurutnya, program itu merupakan bentuk atensi dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Probolinggo kepada masyarakat disabilitas dan pihaknya memfasilitasi usulan kepada Kementerian Sosial RI dan hasilnya salah satu bentuk bantuannya adalah alat bantu mobilitas berupa kaki palsu.

Baca Juga: Kangen Cucu, Mahfud MD Bagikan Kisah Lucu Ketika Berkunjung ke Probolinggo

"Program itu merupakan arahan langsung dari Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo yang menginginkan agar Dinas Sosial menjadi jembatan antara kebutuhan masyarakat dan bantuan dari pemerintah pusat," tuturnya.

Ia mengatakan Dinsos Probolinggo diminta untuk tanggap dan mampu memfasilitasi penyandang disabilitas agar bisa hidup lebih mandiri serta tidak merasa terdiskriminasi di lingkungannya.

"Tujuan utama dari pemberian alat bantu seperti kaki palsu untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian para penyandang disabilitas. Dengan kaki palsu, penerima bantuan diharapkan dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih leluasa dan percaya diri," tuturnya.

Baca Juga: Selasa Ini, Prabowo Subianto Hadiri Acara di Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo Jawa Timur

Selain itu, lanjut dia, Dinsos menekankan bahwa alat bantu bukan hanya membantu secara fisik, tetapi juga memiliki dampak psikologis yang besar, karena kemandirian yang meningkat dapat mendorong rasa percaya diri dan harga diri penyandang disabilitas, serta memperluas peluang mereka dalam pendidikan, pekerjaan maupun kegiatan sosial.

"Semakin mandiri mereka, semakin luas juga kesempatan mereka untuk berkembang. Itu bukan sekedar alat, tapi harapan untuk hidup lebih baik," katanya.

Ia menjelaskan Dinsos membuka peluang bagi warga penyandang disabilitas lainnya yang membutuhkan alat bantu, seperti kursi roda, alat bantu jalan, alat bantu dengar atau alat bantu penglihatan.

Baca Juga: Polres Probolinggo Gerebek Rumah Tempat Produksi Bahan Peledak

"Masyarakat bisa mengajukan permohonan melalui pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di kecamatan masing-masing atau langsung melalui perangkat desa dan kecamatan," ujarnya.

Halaman:

Berita Terkait