DECEMBER 9, 2022
Internasional

Australia Tuntut Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Petugas Medis Gaza oleh Pasukan Israel

image
Ilustrasi - Jalur Gaza yang porak-poranda. ANTARA/Anadolu/py

ORBITINDONESIA.COM - Australia pada Minggu, 6 April 2025, menyerukan penyelidikan independen atas pembunuhan 15 paramedis dan pekerja pertahanan sipil di Gaza oleh pasukan Israel bulan lalu.

"Kematian pekerja kemanusiaan di Gaza tidak dapat diterima," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Australia dalam sebuah pernyataan.

"Sudah sepantasnya ada penyelidikan menyeluruh dan independen. Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," kata pejabat Australia itu.

Baca Juga: Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini: Israel Gunakan Bantuan Kemanusiaan Sebagai Senjata di Gaza

Tuntutan itu muncul sehari setelah sebuah video yang dirilis pada Sabtu, 5 April 2025, oleh The New York Times mengungkap kebohongan yang disengaja oleh tentara Israel mengenai pembunuhan 15 paramedis Palestina di Gaza selatan pada 23 Maret.

Video itu diambil dari ponsel seorang paramedis yang jasadnya kemudian ditemukan terkubur di sebuah kuburan massal.

Video itu mengungkapkan klaim awal tentara Israel bahwa kendaraan-kendaraan itu bergerak maju "dengan mencurigakan" dari pasukannya "tanpa lampu depan, atau sinyal darurat, (dan) pergerakan mereka tidak terkoordinasi sebelumnya."

Baca Juga: Sudah 50.669 Warga Palestina yang Meninggal Akibat Agresi Penjajah Israel di Jalur Gaza

Tentara mengeklaim bahwa sembilan anggota dari kelompok Hamas dan Jihad Islam tewas dalam serangan itu.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong juga mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation bahwa dunia tengah mengupayakan "penyelidikan yang tepat dan menyeluruh."

Jenazah delapan paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina, enam pekerja layanan pertahanan sipil Gaza, dan satu pejabat PBB ditemukan terkubur di kuburan massal dangkal dekat Tel al-Sultan di luar Rafah pada 30 Maret di samping reruntuhan kendaraan mereka.

Baca Juga: UNRWA: Lebih dari 142.000 Warga Palestina Mengungsi Pasca Gencatan Senjata Gaza

Lebih dari 50 ribu warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, telah tewas di Gaza dalam serangan militer Israel sejak Oktober 2023.***

Berita Terkait