CEO Pertamina NRE, John Anis: Bioetanol Solusi Turunkan Emisi di Sektor Transportasi
- Penulis : M. Ulil Albab
- Selasa, 11 Maret 2025 03:00 WIB

Oleh karena itu, John menilai bahwa biofuel, yang meliputi bioetanol dan biodiesel, merupakan jembatan pengurangan emisi karbon di sektor transportasi.
“Sektor transportasi itu memang masih memerlukan jembatan, apabila melihat kondisi sekarang. Karena itulah, kami mendorong biofuel ini, terutama biodiesel dan kemudian ada bioetanol,” kata John.
Adapun yang menjadi permasalahan dari pengembangan bioetanol adalah harga yang tidak kompetitif. Molase atau tetes tebu yang merupakan bahan baku bioetanol sebagian besar diekspor ke Filipina karena harga ekspornya yang mahal.
Apabila ingin mengembangkan bioetanol yang lebih masif di Indonesia, John merasa perlu ada kebijakan domestic market obligation (DMO) untuk bahan baku bioetanol, sebagaimana pemerintah menerapkan DMO batu bara untuk sektor kelistrikan.
“Batu bara saja ada DMO, kenapa ini tidak? Harapannya, kalau E10, itu kan pasti pasarnya bergerak dan semua orang akan memproduksi molase juga. Pada akhirnya, dengan sendirinya harga pasar akan lebih murah,” kata John.
E10 adalah bahan bakar yang terdiri dari campuran 10 persen etanol dan 90 persen bensin, yang dapat digunakan pada kendaraan konvensional bertenaga bensin.
Baca Juga: Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri Memohon Maaf Atas Keresahan Masyarakat Terkait Kasus Korupsi
Pengembangan bioetanol, kata dia, juga harus menerapkan prinsip kehati-hatian agar tidak bersaing dengan industri makanan. “Nanti repot juga kalau nggak ada gula,” ucapnya.***