DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kamaruddin Amin: Kementerian Agama Kenalkan Kurikulum Cinta Sebagai Jawaban Problem Kemanusiaan

image
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin. (ANTARA/HO-Kemenag)

ORBITINDONESIA.COM - Kementerian Agama mengenalkan konsep Kurikulum Cinta sebagai jawaban atas masalah kemanusiaan kepada mahasiswa UIN Malang yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, ASEAN, hingga Amerika, dalam gelaran Ramadhan Global Camp.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menyampaikan tidak ada alasan makhluk hidup di dunia untuk tidak saling mencintai, mengingat dalam setiap langkah manusia ada sebuah ekosistem yang di dalamnya tidak lepas dari orkestrasi Sang Pencipta.

"Kita tidak bisa mencapai keberhasilan tanpa ekosistem yang mendukung. Ada relasi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan lingkungan sosial yang harus kita jaga," ujar Sekjen Kementerian Agama, Kamaruddin Amin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 9 Maret 2025.

Baca Juga: Kemenag Imbau Stasiun Televisi Siarkan Azan Magrib via Running Text Selama Misa Paus Fransiskus, Kamis Besok

Kurikulum Cinta pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai panduan bagi lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama.

Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dituntut untuk menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi bangsa masa depan berlandas kurikulum yang berbasis kepada cinta kasih.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Sahiron Samsudin mengatakan, dalam menelurkan ide besar Kurikulum Cinta, Menteri Agama tidak hanya berlandaskan kepada Al Quran dan Hadis, melainkan mengkaji teks-teks keagamaan.

Baca Juga: Kemenag Luncurkan Buku Mengenai Inovasi Mewujudkan Masjid Ramah untuk Semua Golongan

Bahkan, tidak hanya agama Islam saja, tetapi dari berbagai agama yang seluruhnya mengarah kepada cinta kasih sebagai jawaban atas problem-problem sosial yang berkembang di dunia.

"Beliau membaca banyak problem sosial, kemiskinan, kekerasan, konflik sosial dan masih banyak lagi yang berkembang di masyarakat global, jadi beliau jeli membaca ini," kata dia.

Agama mengajarkan bagaimana manusia hidup secara harmonis dan damai, tetapi dalam kenyataannya banyak problem sosial yang terjadi.

Baca Juga: Untuk Tingkatkan Layanan ke Jemaah, Kemenag Usulkan Pelibatan Personel TNI Sebagai Petugas Haji 2025

"Ini berarti ada yang harus diselesaikan, dan cara paling ideal adalah melalui pendidikan, baik dari tingkat dasar, anak-anak, sampai pada tingkat yang lebih tinggi, melalui kurikulum berbasis cinta ini," kata Sahiron.

Halaman:

Berita Terkait