Kremlin: Susunan Kebijakan Luar Negeri AS Baru "Sebagian Besar" Sesuai Visi Rusia
- Penulis : Dody Bayu Prasetyo
- Senin, 03 Maret 2025 00:01 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Kremlin pada Minggu, 2 Maret 2025 mengatakan, konfigurasi kebijakan luar negeri baru pemerintahan AS saat ini di bawah Presiden Donald Trump "sebagian besar" sesuai dengan visi Rusia.
"Pemerintahan (AS) yang baru dengan cepat mengubah semua konfigurasi kebijakan luar negeri. Ini sebagian besar sesuai dengan visi kami," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dalam sebuah wawancara dengan saluran TV pemerintah Rusia, Rossiya-1 yang direkam pada Rabu. Kutipan tersebut dibagikan oleh jurnalis Pavel Zarubin di Telegram.
Mengingat bahwa baik Rusia maupun AS memiliki suara yang sama untuk resolusi Majelis Umum PBB tentang Ukraina akhir bulan lalu, Peskov menggambarkan itu sebagai "benar-benar tak terbayangkan."
Baca Juga: Presiden AS Donald Trump Beranggapan Inggris Dapat Hadapi Rusia Tanpa Bantuan
Pada 24 Februari, Majelis Umum PBB mengadopsi rancangan resolusi yang menyerukan perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi di Ukraina, dengan Rusia dan AS memberikan suara menentang.
Mengenai upaya untuk memulihkan hubungan Rusia-AS, Peskov mengatakan upaya saat ini sedang dilakukan untuk meningkatkan semua aspek hubungan bilateral, tetapi ada "jalan panjang di depan" karena kerusakan signifikan yang terjadi pada hubungan tersebut di bawah pemerintahan AS sebelumnya.
"Namun, jika kemauan politik kedua pemimpin -- Presiden (Vladimir) Putin dan Presiden Trump -- tetap terjaga, maka jalan ini dapat ditempuh dengan cukup cepat dan berhasil," kata Peskov lebih lanjut.
Baca Juga: Rusia Sebut Kunjungan Presiden Ukraina Zelenskyy ke AS Kegagalan Politik dan Diplomatik Total
Dia juga mengatakan, berbagai kemungkinan topik kerja sama antara Moskow dan Washington harus segera dijelaskan, tetapi mereka tidak boleh mengharapkan hasil yang cepat dalam hal tersebut.
Peskov menambahkan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron belum mengambil langkah apa pun untuk berkomunikasi dengan Putin.
Dia merujuk pada pernyataan Macron dalam wawancara pada Sabtu dengan media Prancis, yang mengatakan bahwa dia tidak mengesampingkan dialog semacam itu.***