Menlu Hungaria Peter Szijjarto: Ada Harapan Baik Dalam Pemulihan Hubungan Rusia - AS
- Penulis : Mila Karmila
- Jumat, 21 Februari 2025 09:32 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan, ada harapan baik bagi pemulihan hubungan Rusia dan Amerika Serikat yang akan berdampak positif pada keamanan di Eropa Tengah.
Pernyataan itu disampaikan Peter Szijjarto setelah dia bertemu Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz, Kamis, 20 Februari 2025.
"Secara singkat, saya dapat mengatakan bahwa masa depan bisa dilihat secara positif. Kami memiliki harapan baik bahwa hubungan AS-Rusia dapat dipulihkan, dan ini jelas akan berdampak baik bagi keamanan di Eropa Tengah," kata Peter Szijjarto kepada media penyiaran M1.
Baca Juga: Ribuan Warga Hungaria Protes Denda Uni Eropa Kepada Budapest Terkait Kebijakan Suaka Bersama
Dia menambahkan, dirinya dan Waltz sepakat bahwa tahap penyelesaian konflik saat ini memerlukan dialog antara Rusia dan AS, karena hubungan bilateral kedua negara memiliki keterkaitan erat dengan penyelesaian krisis di Ukraina.
"Kami juga sepakat bahwa harus ada solusi yang dapat mengakhiri konflik ini secara definitif. Solusi yang dapat menghasilkan perdamaian, keamanan, dan ketenangan jangka panjang di kawasan. Solusi seperti itu hanya dapat dicapai jika semua pihak bersedia menghadapi kenyataan," kata Szijjarto menambahkan.
Pekan lalu, delegasi tingkat tinggi Rusia dan AS bertemu di Riyadh, Arab Saudi, untuk membahas berbagai isu yang perlu diselesaikan sebelum pertemuan para kepala negara.
Baca Juga: Hungaria Tegaskan Tak Terlibat Dalam Serangan Ledakan Penyeranta di Lebanon
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan kedua pihak sepakat untuk menciptakan kondisi bagi pemulihan penuh dan perluasan kerja sama bilateral ke bidang-bidang baru yang menjadi kepentingan bersama.
Secara khusus, Moskow dan Washington sepakat untuk menghapus pembatasan terhadap operasional kedutaan serta lembaga asing kedua negara serta membentuk kelompok-kelompok tingkat tinggi guna memulai upaya penyelesaian krisis Ukraina.
Lavrov juga menyatakan keyakinannya bahwa setelah pembicaraan tersebut, AS mulai lebih memahami posisi Rusia.***