DECEMBER 9, 2022
Jakarta

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati Tegaskan, Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Peran RI Tingkat Global

image
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menerima cendera mata berupa foto lanskap kota jakarta saat diguyur hujan dari Kepala Redaksi Kesra LKBN ANTARA, Santoso, seuisai wawancara untuk program siniar bersama ANTARA TV di Gedung Antara Heritage Center, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025 malam. ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

ORBITINDONESIA.COM - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan, efisiensi anggaran tahun 2025 sama sekali tidak mempengaruhi peran Indonesia di tingkat global, sebagai vice president Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), khususnya untuk komisi layanan.

“Nah efisiensi tidak mengurangi peran kami, sebagai vice president organisasi meteorologi dunia itu, karena kalau biasanya kami melakukan internasional meeting secara offline, bisa kami lakukan lewat zoom, dan pihak asing itu yang datang ke Indonesia,” kata Dwikorita Karnawati dalam wawancara program siniar bersama ANTARA TV di Gedung Antara Heritage Center (AHC), Jakarta, Senin malam, 17 Februari 2025.

Dwikorita Karnawati menambahkan, BMKG juga memastikan layanan informasi cuaca, iklim hingga deteksi gempa dan peringatan dini tsunami kepada masyarakat di seluruh Indonesia tetap berjalan normal selama 24 jam.

Baca Juga: Potensi Gempa Susulan, BMKG Imbau Warga Pantai Barat Selatan Aceh Tetap Tenang

Hal tersebut, menurutnya, juga termasuk untuk layanan informasi peringatan dini tsunami kepada 25 negara di Samudera Hindia dan 10 negara ASEAN. Puluhan negara tersebut juga memanfaatkan pengintegrasian sistem monitoring gempa bumi dan peringatan dini tsunami (InaTEWS) milik Indonesia yang dioperasikan oleh BMKG.

“Tidak ada laporan kalau layanan itu terganggu, juga bagi 10 negara di ASEAN. Intinya mau ada efisiensi atau tidak, gak ada dampaknya. Boleh di cek, informasi cuaca dari laman internet BMKG masih terus aktif, juga informasi seputar gempa - peringatan dini tsunami mulai dari sms blast dan seluruh kanal media sosial BMKG juga terus berjalan bertubi-tubi (tanpa henti),” imbuhnya.

Dalam hal ini, dia mengajak para jurnalis terus menjadi mitra strategis BMKG dalam menyebarluaskan informasi seputar cuaca, iklim hingga gempa bumi dan tsunami, sehingga bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan diharapkan dapat mengurangi dampak risiko potensi bencana yang ditimbulkan, seperti kerusakan infrastruktur ataupun korban jiwa.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Terjadi Hujan Ekstrem di Jawa Barat Hingga 7 Februari 2025

"Pesan kami mohon jangan kami ditinggalkan, tetap terus didampingi, karena itu membuat pesan kami menjadi relevan sampai ke masyarakat. Kami sangat membutuhkan bekerja sama dengan jurnalis, terima kasih sekali atas kepercayaan dan dukungan para jurnalis dan media," kata Dwikorita.

Sebelumnya, dalam rapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, anggaran terkait dengan peringatan dini cuaca, iklim, deteksi gempa dan tsunami mengalami kenaikan signifikan usai adanya rekonstruksi anggaran.

Pada awalnya di tengah kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025, anggaran BMKG untuk peringatan dini senilai Rp5.642.000.000, kemudian setelah adanya kebijakan rekonstruksi anggaran,a bertambah menjadi Rp191.629.705.175.

Baca Juga: BMKG: Gempa Bumi Magnitudo 5,3 Guncang Kabupaten Sarmi, Papua

Secara rinci dia menjabarkan bahwa untuk peringatan dini gempa bumi dari Rp8,4 miliar saat pagu sebelum rekonstruksi, melompat menjadi Rp28,572 miliar dan juga  meningkat signifikan adalah untuk layanan publik, yaitu memberikan informasi dan peringatan dini cuaca, iklim, gempa, dan tsunami di seluruh wilayah Indonesia melalui UPT-UPT di 190-an UPT BMKG di seluruh Indonesia.

"Dari anggaran semula adalah Rp5.642.000.000, kemudian ini melesat menjadi Rp191 miliar," kata dia.

Diketahui sebagaimana diatur dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-75/MK.02/2025 tanggal 13 Februari 2025, pagu anggaran BMKG untuk tahun 2025 secara keseluruhan dari hasil rekonstruksi menjadi senilai Rp1,781 triliun, dari sebelumnya senilai Rp1,403 triliun.***

Halaman:

Berita Terkait