DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Dwikorita Karnawati: Pencarian Korban Banjir Lahar Sumatra Barat Lebih Produktif Jika Dimulai Pagi Hingga Siang

image
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyando dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin, 13 Mei 2024, menjelaskan kepada wartawan terkait analisa cuaca dan rekomendasi proses penanganan dampak bencana banjir lahar dingin dan longsor yang melanda lima kabupaten/kota Sumatera Barat. (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

ORBITINDONESIA.COM - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, pencarian para korban banjir lahar yang hilang di Sumatra Barat (Sumbar) lebih produktif jika mulai dilakukan saat pagi hingga siang hari.

"Pagi-pagi sekali hingga setidaknya pukul 14.00 WIB semua kegiatan di lapangan harus selesai, karena lebih dari itu diprakirakan cuaca akan turun hujan sedang-lebat," kata Dwikorita Karnawati di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin, 13 Mei 2024.

Dwikorita Karnawati meminta rekomendasi waktu pencarian ini harus benar-benar diperhatikan oleh tim lapangan Basarnas, TNI/Polri yang bertugas menjelajah untuk mencari korban pada wilayah sekitar lereng perbukitan. Terlebih yang beririsan langsung dengan Gunung Marapi, seperti Kabupaten Agam dan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Semeru Akibatkan Sejumlah Jembatan Putus di Lumajang, Jawa Timur, Warga Mengungsi

Hal demikian dikarenakan BMKG menilai saat hujan mengguyur dikhawatirkan sisa lahar yang mengendap di Gunung Marapi akan kembali terbawa dan memicu bencana banjir susulan di wilayah itu.

Ia menyebutkan, potensi banjir bercampur lahar hujan susulan itu mungkin terjadi dan dampaknya juga diperkirakan lebih besar hingga mampu menggelontorkan batu berdiameter 2-3 meter ke bawah dengan cepat karena telah tercipta pola aliran saat bencana sebelumnya, Sabtu, 11 Mei 2024.

Kondisi ini dipertegas pula melalui hasil analisa Tim Meteorologi BMKG yang mendapati hujan dengan intensitas sedang, lebat-sangat lebat di atas 130 mm/hari masih akan berlangsung setidaknya dalam satu pekan ke depan di wilayah itu.

Baca Juga: Suasana Tanah Datar Mencekam, SAR Padang Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Lahar Dingin di Sumatra Barat

"Analisa kami akan disampaikan setiap harinya, bahkan ada prediksi cuaca per tiga jam ke depan karena kita semua tidak ingin justru timbul korban baru," ujarnya.

Ia menyebutkan bila terdeteksi ada potensi hujan lebat maka otoritas terkait harus cepat mengambil keputusan apakah butuh dilakukan evakuasi terhadap warga dari setiap kabupaten kota terdampak yang berada di wilayah aliran itu.

Data Kantor SAR Sumatera Barat melaporkan sampai dengan Senin, pukul 13.00 WIB, tercatat 15  korban banjir lahar hujan yang hilang.

Baca Juga: Kepala BMKG Dwikorita Karnawati: Hujan Sangat Deras dan Panjang Pemicu Banjir Lahar di Sumatra Barat

Untuk Kabupaten Tanah Datar ada 12 orang korban hilang dengan identitas masing-masing; Sukmi Cai Nova, Nurbaidar, Rusdi, Nurbaini, Dahniar, Baherma, Alimudin, Rona Susansti, Adiwarman, Yusuf dan dua orang lainnya masih dalam pendataan.

Untuk Kabupaten Agam ada tiga korban hilang dengan nama masing-masing Sahar, Am, dan Halimahtusadiah, warga Kecamatan Candung.

Untuk jumlah korban meninggal dunia dalam bencana ini terdata dari Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Padang Pariaman total 44 orang atau bertambah satu orang dari jumlah sebelumnya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait