DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati: Hujan Sangat Deras dan Panjang Pemicu Banjir Lahar di Sumatra Barat

image
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjabarkan analisa cuaca dalam konferensi pers virtual terkait banjir lahar di Sumatera Barat, yang diikuti dari Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024 malam. (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)

ORBITINDONESIA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengungkapkan, intensitas hujan yang sangat deras dan berdurasi panjang menjadi pemicu utama banjir bandang bercampur lahar gunung yang melanda tiga kabupaten/kota di Sumatra Barat (Sumbar).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Padang Panjang, Sumatra Barat, Minggu, 12 Mei 2024, mengatakan berdasarkan analisa per tanggal 8 Mei 2024 sudah ditemukan potensi hujan intensitas sedang hingga sangat deras dapat mengguyur wilayah Sumatra Barat.

“Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung secara lebih intensif oleh karena ada fenomena Sirkulasi Sinklonik, atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,” ujarnya kepala BMKG.

Baca Juga: Dampak Bencana Lahar Dingin Semeru, Tak Hanya Manusia, Hewan Ternak Juga Diungsikan Lho!

Merespons hal itu maka, ia menyebutkan, tim Meteorologi BMKG pada hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana hidro-meteorologi seperti banjir, longsor dan seterusnya di Sumatera Barat.

Dalam peringatan dini tersebut BMKG meminta masyarakat di Sumatra Barat, khususnya di daerah rawan bencana seperti pesisir, pegunungan, perbukitan waspada cuaca ekstrem mulai dari tanggal 9-12 Mei 2024.

“Dari rentetan ini puncaknya terjadi kemarin (Sabtu, 11 Mei 2024) hujan berlangsung mulai dari sore hingga malam di atas 150/200 mm sehingga banjir bandang diikuti oleh lahar melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang,” kata Dwikorita.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Semeru Akibatkan Sejumlah Jembatan Putus di Lumajang, Jawa Timur, Warga Mengungsi

Terkait lahar gunung, ia pun menjelaskan, material tersebut berasal dari sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian puncaknya, kemudian terbawa air hingga turut melanda tiga kabupaten/kota tersebut yang berada di sekitarnya.

“Jadi bukan saat itu Gunung Marapi erupsi tapi karena memang hujannya sangat deras, yang bahkan masih akan berlangsung hingga tanggal 22 Mei 2024 atau setidaknya dalam tiga hari ke depan,” imbuhnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bandang bercampur material lahar pada Sabtu malam.

Baca Juga: Suasana Tanah Datar Mencekam, SAR Padang Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Lahar Dingin di Sumatra Barat

Bencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang cukup serius. Pusdalops BNPB mencatat sampai dengan Minggu pukul 16.40 WIB ada sebanyak 27 orang korban warga di tiga daerah tersebut meninggal dunia, lebih dari 200 orang warga mengungsi, dan lebih dari 100 unit rumah dan puluhan fasilitas publik rusak.

Selain itu, juga menimbulkan tanah longsor hingga memutus jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas. Di antaranya seperti di wilayah Malalak Kabupaten Agam (Jalan Penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (Jalur penghubung Padang – Solok), Jalan Lembah Anai (jalur penghubung Bukit Tinggi-Padang).

BNPB memastikan, tim petugas gabungan masih melakukan upaya penanggulangan dampak bencana sehingga data jumlah korban jiwa dampak kerusakan lainnya maupun masih dapat bertambah. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait