Internasional
Kebakaran di Lokasi Pembangunan Hotel Banyan Tree di Busan, Korea Selatan Tewaskan 6 Orang
Ilustrasi lokasi hotel di Busan tempat kebakaran (Foto: TNYT)
ORBITINDONESIA.COM - Sebanyak enam pekerja tewas dan 27 lainnya terluka akibat kebakaran di lokasi konstruksi hotel di kota pelabuhan Busan, Korea Selatan, pada Jumat, 15 Februari 2025, menurut pihak berwenang.
Kebakaran bermula di hotel Banyan Tree yang sedang dibangun sekitar pukul 10:50 pagi (08:50 WIB). Api diduga berasal dari material isolasi yang ditempatkan di dekat kolam renang di lantai pertama salah satu dari tiga bangunan di lokasi tersebut, menurut markas pemadam kebakaran Busan.
Api sebagian besar berhasil dipadamkan sekitar pukul 1:30 siang (11:30 WIB), kata petugas pemadam kebakaran. "Saat kami tiba di lokasi, asap hitam telah memenuhi bagian dalam gedung," kata pejabat penyelamat dari badan pemadam kebakaran Busan, Park Heung-mo, dalam konferensi pers.
"Korban ditemukan di lokasi di mana kebakaran bermula, dan diduga mereka tidak dapat melarikan diri karena terdapat banyak bahan mudah terbakar di dekat pintu keluar," tambahnya.
Petugas pemadam kebakaran menggunakan helikopter untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di dalam gedung, tetapi enam orang kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Sedangkan 14 orang lainnya berhasil diselamatkan dari atap, sementara lebih dari seratus pekerja telah dievakuasi.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Resmi Didakwa dengan Tuduhan Pemberontakan
Petugas pemadam kebakaran menyisir bangunan tersebut untuk membantu polisi dan pemerintah setempat memastikan jumlah pasti pekerja yang berada di dalamnya.
Pembangunan hotel resor mewah tersebut dimulai pada April 2022 dan pembukaannya dijadwalkan pada paruh pertama tahun ini.
Polisi mengatakan mereka telah memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran.
Baca Juga: Kapal Pukat Tenggelam di Korea Selatan, Sebabkan 6 Awak Hilang Termasuk Satu Warga Negara Indonesia
Sebelumnya, pihak berwenang meningkatkan tingkat respons kebakaran ke Level 2 dari sistem tiga tingkat karena kekhawatiran meningkatnya jumlah korban.