Wabah Flu Burung di AS Bikin Jutaan Ayam Dimusnahkan, Ganggu Pasokan Telur, Harga Melonjak
- Penulis : Abriyanto
- Minggu, 09 Februari 2025 14:36 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Wabah flu burung di Amerika Serikat menyebabkan pemusnahan jutaan ekor ayam, mengganggu produksi telur, dan mendorong kenaikan harga, lapor media setempat.
Gangguan dalam rantai pasokan telur itu telah memaksa supermarket di Negara Bagian New York dan sekitarnya membatasi pembelian telur.
Beberapa grosir bahkan menjual telur dengan harga mencapai 10 dolar AS (sekitar Rp160.000) per lusin.
Baca Juga: Beijing Bantah Ada Penyebaran "Virus Tak Dikenal" di China, HMPV Bukan Virus Baru
Untuk menekan penyebaran virus, pihak berwenang menutup sementara beberapa pasar unggas hidup di New York.
Sejumlah toko kelontong juga memasang pengumuman yang membatasi pelanggan untuk membeli maksimal tiga karton telur per transaksi.
Produsen telur dan kelompok industri unggas menyatakan bahwa penyebaran cepat flu burung yang sangat patogen telah menyebabkan pemusnahan jutaan ekor ayam setiap bulan, sehingga berdampak serius pada produksi.
Baca Juga: Dokter Tjatur Kuat Sagoro: Beberapa Hal Patut Diwaspadai Ketika Virus HMPV Menulari Anak-anak
Menurut laporan media, sejak virus ini kembali muncul pada 2022, sekitar 110 juta ekor ayam petelur telah dimusnahkan.
Wabah ini juga memicu kenaikan harga di jaringan restoran cepat saji dan tempat makan yang menyajikan menu sarapan.
Laporan Departemen Pertanian AS pada Desember lalu mengonfirmasi tingkat keparahan wabah itu, dengan menyebutnya sebagai faktor utama menurunnya pasokan telur di negara tersebut.
Baca Juga: Badan Kesehatan Inggris Pastikan Sebuah Kasus Langka Flu Burung pada Manusia
Sementara itu, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa harga telur telah naik 160 persen dalam lima tahun terakhir.***