DECEMBER 9, 2022
Buku

Transformasi Kepemimpinan Diri dalam Buku Karya Stephen R Covey

image
Stephen R. Covey (Foto: HRD Forum)

Oleh Budhy Munawar-Rachman*

ORBITINDONESIA.COM - Saya ingin berbagi bacaan buku kepemimpinan dan motivasi makna hidup, karya Stephen Covey (2017), The 7 habits of highly effective people: Powerful lessons in personal change.

Buku The 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen R. Covey adalah salah satu panduan pengembangan diri yang paling berpengaruh di abad ke-20. Buku ini tidak hanya memberikan langkah-langkah praktis, tetapi juga mengajak pembaca merenungkan paradigma yang mendasari cara berpikir dan bertindak mereka.

Baca Juga: Budhy Munawar Rachman: Sekolah dan Lembaga Pendidikan Justru Mendorong Keberagamaan yang Eksklusif

Covey memulai buku ini dengan premis bahwa efektivitas sejati hanya dapat dicapai melalui transformasi mendalam, yang dia sebut sebagai pendekatan "inside-out" atau perubahan dari dalam ke luar.

Covey mengamati bahwa selama 50 tahun terakhir, banyak buku self-help lebih berfokus pada teknik dan strategi jangka pendek—yang dia sebut sebagai Personality Ethic. Pendekatan ini sering kali menitikberatkan pada manipulasi, hubungan publik, dan cara instan untuk mencapai tujuan.

Sebaliknya, Covey mengusulkan kembali ke akar Character Ethic, yaitu prinsip-prinsip mendasar seperti integritas, kerendahan hati, keberanian, dan keadilan. Baginya, perubahan sejati tidak bisa dicapai melalui solusi instan. Sebaliknya, perubahan itu harus dimulai dari transformasi karakter seseorang.

Baca Juga: Budhy Munawar Rachman: Di Era Kini Agama yang Dibutuhkan Adalah yang Ramah Dengan Manusia dan Lingkungannya

Covey memulai dengan konsep paradigma. Dia menggambarkan paradigma sebagai "peta" mental yang kita gunakan untuk memahami dunia. Peta ini bisa benar atau salah, tetapi yang pasti, cara kita bertindak dan mengambil keputusan sangat dipengaruhi oleh paradigma ini.

Misalnya, jika paradigma seseorang tentang kesuksesan adalah mendapatkan kekayaan material tanpa memperhatikan hubungan interpersonal, maka keputusan-keputusan yang diambilnya akan mencerminkan nilai tersebut, bahkan jika itu merusak hubungan jangka panjang.

Salah satu cerita yang sangat berkesan adalah pengalaman Covey di kereta bawah tanah. Dalam cerita ini, seorang pria bersama anak-anaknya tampak tidak peduli saat anak-anaknya mengganggu penumpang lain. Covey merasa kesal, tetapi ketika pria itu memberitahunya bahwa mereka baru saja kehilangan ibu mereka, perspektif Covey langsung berubah. Ini adalah contoh bagaimana paradigma kita memengaruhi cara kita menilai situasi. Covey menekankan bahwa memahami paradigma orang lain adalah langkah awal menuju hubungan yang lebih efektif.

Baca Juga: Budhy Munawar-Rachman: Lomborg, Ekologi, dan Ulil 

Dari fondasi paradigma ini, Covey memperkenalkan tujuh kebiasaan yang menurutnya akan membawa seseorang menuju efektivitas sejati.

Halaman:

Berita Terkait