Serba-serbi Berlakunya Gencatan Senjata di Jalur Gaza Pasca 15 Bulan Serangan Brutal Militer Israel
- Penulis : M. Imron Fauzi
- Senin, 20 Januari 2025 03:30 WIB
Mundurnya pasukan Israel tersebut sebagaimana disepakati pada tahap pertama gencatan senjata yang mencakup [embebasan 33 sandera Israel dengan imbalan sekitar seribu tahanan Palestina.
Kemudian, pasukan diharuskan Israel harus mundur ke perbatasan Jalur Gaza, meskipun mereka akan tetap berada di sana untuk saat ini.
Sekitar 600 truk masuki Gaza
Baca Juga: Menlu Sugiono: Indonesia Siap Bantu Rekonstruksi Gaza Pascagencatan Senjata
Perlintasan Rafah yang menjadi satu-satunya akses yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir dibuka kembali pada Minggu sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata yang melibatkan pembebasan para sandera.
Sekitar 600 truk bantuan yang mengangkut bantuan medis, tenda, dan modul rumah sakit lapangan, bersama dengan 50 truk lainnya yang memuat bahan bakar, diperkirakan akan memasuki Gaza setelah melalui pemeriksaan oleh pihak Israel. Sejumlah alat berat telah bekerja di dekat area perlintasan untuk memulihkan jalan-jalan internal menuju ke Gaza.
Aparat keamanan Gaza dikerahkan
Baca Juga: WHO: Target Bantuan Harian ke Gaza 500-600 Truk Setiap Hari Pascagencatan Senjata
Ribuan aparat keamanan Gaza mulai dikerahkan di beberapa area di wilayah kantong tersebut pada Minggu menyusul berlakunya gencatan senjata dengan Israel. Pengerahan tersebut berdasarkan rencana untuk menjaga keamanan dan menegakkan aturan di seluruh wilayah.
"Kota-kota mulai kembali beroperasi dan merehabilitasi jalan-jalan, tak lama setelah gencatan senjata dimulai,” kata kantor media pemerintah Gaza.
Selain itu, kementerian dan institusi pemerintah sudah siap sepenuhnya untuk bekerja di bawah rencana pemerintah untuk memastikan kehidupan kembali normal secepatnya.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata: 1.977 Tahanan Palestina Akan Bebas Ditukar 33 Warga Israel di Gaza
Mesir awasi penerapan gencatan senjata