Memahami Kebakaran di Los Angeles, Mengapa dan Bagaimana Bisa Terjadi
- Penulis : M. Ulil Albab
- Rabu, 15 Januari 2025 10:19 WIB
Oleh Houtman LG*
ORBITINDONESIA.COM - Saya akan mencoba untuk menjelaskan masalah ini dengan sesederhana mungkin. Supaya mudah dimengerti.
Ada beberapa faktor kenapa kebakaran bisa terjadi. Dari mulai angin yang memang sedang berembus kencang, vegetasi yang sedang kekurangan air dan menjadi rentan terbakar sampai faktor manusia yang sengaja atau tidak, telah menimbulkan kebakaran.
California itu ada di jalur sub-tropis. Bagian utara Amerika memang sedang mengalami musim dingin yang ekstrem. Biasanya ini akan mendesak udara panas keluar dari area disekitar California. Tabrakan antara udara panas dan dingin pasti akan menciptakan angin. Karena di atas ekstrem, terciptalah angin yang juga ekstrem dari utara yang biasanya disebut Santa Ana Wind.
Tahun 2011, kecepatan bisa mencapai 167 miles/jam. Kali ini ada di sekitar 100 miles/jam. Biasanya angin ini selalu hadir di daerah Inland Empire, high desert dan low desert berikut daerah pegunungan di sekitarnya. Kali ini memang besar dan berembus ke seluruh bagian Southern California.
Angin ini sering menimbulkan putusnya kabel listrik dan dapat menciptakan percikan api. Percikan ini akan segera menciptakan api di vegetasi yang sedang kekurangan air. Dibantu angin yang sedang bertiup kencang, terjadilah penyebaran kebakaran yang luar biasa.
Baca Juga: Kasus Pertama Cacar Monyet Klade I Tercatat di Negara Bagian California AS
Di 2011 kebakaran banyak terjadi di pegunungan sekitar Inland Empire. Dan itu sebetulnya jauh lebih dahsyat dari yang sekarang sedang terjadi. Untungnya yang terimbas mayoritas hutan di sekitaran. Kali ini sialnya menyambar perumahan-perumahan yang sudah dikenal banyak orang.
Pacific Palisades adalah perumahan orang-orang ternama. Hanya dalam 1-2 hari, habis sekitar seribuan rumah. Per hari ini, sudah terbakar sekitar 5.000 bangunan perumahan maupun komersial. Apinya pun sudah menyebar ke Malibu di selatan.
Bahkan tadi pagi sudah mulai menjalar ke daerah Calabasas, daerah yang juga banyak dihuni orang-orang ternama. Untungnya angin sudah mulai normal sekitar jam 4 subuh. Jadi fire fighters bisa melakukan pekerjaannya dengan normal.
Baca Juga: LAPD Tangkap Tersangka Penyebab Kebakaran Dahsyat Kenneth di Los Angeles, California
Ketika angin berhembus 100 miles per jam, sangat sulit untuk mencegah persebaran. Memang ada issue ketersediaan air yang kurang. Bahkan banyak power hydrants yang akhirnya tidak mengeluarkan air. Tapi itu bisa dimaklumi. Karena memang banyak yang pakai dalam waktu yang bersamaan. Helikopter yang biasanya dipakai untuk memadamkan api, tidak dapat terbang dalam kondisi angin sekuat itu. Bisa bunuh diri.
Kebakaran hutan di sekitar California adalah hal yang biasa. Oleh sebab itu pemerintah setempat mempunyai unit-unit pemadam kebakaran yang siap untuk menangani wild fire setiap saat. Sebelum angin mulai berhembus kencang, peringatan akan bahaya kebakaran sudah sering di informasikan ke masyarakat luas melalui media yamg tersedia.
Namun apa boleh buat, banyak masyarakat yang tidak siap akan ancaman yang akan datang. Menganggap kebakaran adalah hal yang sudah biasa terjadi setiap tahun.
Baca Juga: Pentagon Kerahkan 500 Personel Bantu Atasi Kebakaran Hutan Meluas di California
Faktor manusia sebagai penyebab kebakaran, tentunya ada. Bahkan mungkin bisa jadi sebagai penyebab utama. Tunggu saja bagaimana hasil investigasinya. Biasanya selalu ketemu penyebab yang sebenarnya.
Kebakaran hutan di California itu adalah masalah tahunan. Karena memang alamnya kering. Selama ini Southern California mendapatkan supply air dari Colorado. Disalurkan melalui aqueduct yang dibangun pada masa sekitar tahun 1907-1913 oleh seseorang yang bernama William Mulholland. Mulholland lah yang membangun daerah seperti Beverly Hills dan lainnya.
Sebagian dari Southern California itu adalah daerah sub-tropis. Ada bagian gurun seperti Palm Springs atau Mojave desert. Sebagian besar dari kota-kota di Southern California itu memang diciptakan dari daerah yang agak tandus.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan Los Angeles, California AS Jadi 13 Orang
Namun mereka benahi dengan membangun pengairan yang baik hingga menjadi daerah yang subur dan produktif untuk pertanian. Itu yang menjadikan California dikenal sebagai penghasil hasil pertanian terbesar di Amerika Serikat.
Satu hal yang perlu dipahami perihal konstruksi perumahan dan beberapa type bangunan lain yang low rise (di bawah 5 lantai). Biasanya di Amerika, pembangunan memanfaatkan kayu sebagai bahan utama (Type V — Wood Construction). Kenapa tidak memakai beton/tembok (Type 1— Non-combustible with 2- to 3-Hour Fire Resistance)?
Pertimbangannya adalah tantangan alam yang berbeda jauh dibanding di Indonesia. Kita mungkin sering mendengar daerah seperti Florida yang sering diterjang angin berkecepatan tinggi seperti hurricane dan tornado. Di California tantangan terbesarnya adalah seismic (gempa).
Baca Juga: Kebakaran Los Angeles AS dan Empati Pada Gaza Palestina
California dilalui oleh salah satu jalur gempa utama. Coba google apa itu yang namanya San Andreas Fault. Karena pertimbangan keadaan alam yang ekstrem seperti ini, membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan pemakaian kayu dibanding beton/tembok.
Kayu sifatnya ringan. Jika rubuh, korban manusia diharapkan jumlahnya kecil atau tidak sampai meninggal. Jika memakai type 1, tentunya korban akan jauh lebih banyak. Karena bahan beton memang rentan terhadap gempa.
Bahan kayu tentunya rentan terbakar. Itu juga yang menjadi salah satu faktor penyebab utama kebakaran yang baru saja terjadi. Kebakaran merambat begitu cepatnya. Pemakaian kayu sejauh ini bisa disediakan dari dalam negeri.
Baca Juga: ABC News: Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Los Angeles Bertambah Jadi 24 Orang
Biasanya industri perkayuan banyak di Oregon (Douglas Fir). Kebetulan karena alamnya tidak tropis, rayap tidak menjadi masalah besar. Berbeda dengan Indonesia. Rayapnya luar biasa ganas. Gypsum saja sekarang sudah menjadi salah satu menu makanan rayap.
Pemakaian kayu sebagai bahan utama pembangunan juga dipakai Jepang sejak zaman dahulu. Bisa kita lihat pada bangunan tradisional mereka yang sampai sekarang masih berdiri utuh. Setelah Perang Dunia 2, Jepang banyak melakukan pembangunan dengan menggunakan type 1.
Kita bisa lihat akibatnya jika gempa datang. Gempa berkekuatan 5-6 skala richter di kota Kobe bisa menjadi bukti betapa rentannya konstruksi beton/tembok. Memang keunggulan type 1 adalah mudah dan cepat dalam pengerjaan serta dapat menekan biaya konstruksi dibanding type 5.
Pada tahun 1906 terjadi gempa besar di San Francisco. Saat itu banyak konstruksi type 1 di kota itu. Hampir semua bangunan di seantero San Francisco rubuh dan terbakar hebat.
Kejadian tersebut telah memberikan pelajaran baik bagi pemerintah Amerika untuk mengeluarkan kebijakan dalam pelaksanaan konstruksi. Setiap kejadian, selalu akan menjadi pelajaran bagi mereka. Hasilnya akan keluar kebijakan baru demi keselamatan ketika musibah tiba.
Kejadian kebakaran ini pun pasti akan diikuti oleh kebijakan baru dari pemerintah. Regulasi yang jumlahnya banyak inilah yang membuat arsitek di Amerika itu dituntut harus terus belajar. Karena mereka dituntut untuk memahami banyak regulasi yang dikeluarkan pemerintah setempat.
Baca Juga: Kebakaran Semak Terjadi di Sepanjang Saluran Sungai Ventura Dekat Los Angeles, AS
Harus selalu up to date. Jika kita tidak memahami regulasi yang ada, kita akan bolak balik untuk merevisi gambar kerja yang kita ajukan untuk mendapatkan permit/IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Belum termasuk proses pelaksanaan.
Pihak yang berwenang (City Hall), fire department dan pihak lain yang terkait akan sering hadir untuk memeriksa apakah kita melakukannya dengan benar berdasarkan ketentuan yang berlaku. Ketika mereka melakukan inspeksi, semua pekerjaan harus dihentikan.
Misalkan, jika kita akan memasang jalur kabel listrik atau plumbing. Kabel atau pipa dapat dipasang. Namun sebelum diperiksa inspector, jaringan tidak boleh ditutup semen atau penutup yang lainnya. Setelah proses tersebut, baru kita boleh menutup dan melanjutkan pekerjaan.
Baca Juga: Kebakaran Los Angeles dan Kompleksitas Bencana di Era Informasi
Proses mempersiapkan gambar kerja saja dapat memakan waktu cukup lama. Regulasi itu menjadi penyebabnya. Sedangkan proses design tidak memakan waktu terlalu lama. Sebaliknya gambar kerja pasti akan makan waktu lebih lama. Kecuali jika kita sudah mempunyai gambar detail yang cukup, pekerjaan bisa dilakukan lebih cepat.
Sebagai gambaran, untuk mempersiapkan gambar kerja bangunan 4 lantai, dapat memakan waktu 2 tahun. Dan jumlah gambar yang sudah kita siapkan, banyaknya dapat memenuhi 1 truck penuh. Kenapa begitu? Karena semua detail harus ada gambarnya dan tersusun rapih. Termasuk gambar sign toilet pria dan wanita berikut bahan apa yang akan dipakai.
Hal ini dilakukan agar supaya setiap saat terjadi masalah atau perkeliruan, segera dapat diurut siapa yang bertanggung jawab dalam permasalahan yang timbul. Juga tentunya untuk mengantisipasi resiko kemungkinan terjadi tuntut menuntut di pengadilan atas satu permasalahan yang timbul.
Baca Juga: China Sampaikan Simpati Kepada Korban Kebakaran di Los Angeles, California AS
Semua dapat dirunut siapa yg bersalah. Semua ini dilakukan demi keselamatan publik sebagai pemakai. Dan memang harus diakui hal itu berhasil menekan kerugian yang dapat ditimbulkan, tanpa mengurangi inovasi yang terus berkembang. Semoga bermanfaat.
(Houtman LG) ***