DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup di Dalam Puisi Esai

image
Ilustrasi (Istimewa)

Beberapa perusahaan juga telah menjalankan praktik tambang berkelanjutan, seperti menggunakan teknologi limbah nol dan mendukung konservasi keanekaragaman hayati.

Pertambangan modern juga menciptakan lapangan kerja dan infrastruktur yang menopang ekonomi lokal. Dengan regulasi yang ketat dan kolaborasi dengan pemerintah, perusahaan tambang mampu menyeimbangkan kebutuhan pembangunan dan pelestarian lingkungan.

Dengan langkah-langkah proaktif, pertambangan dapat menjadi mitra strategis dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan tanggung jawab ekologis, membuktikan bahwa industri ini mampu menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.

Tapi tentu saja, mayoritas dunia tambang saat ini masih dengan wajah tradisionalnya, yang merusak lingkungan.

Untuk tambang yang masih gelap itu, melalui  kata-kata, para penyair ini telah membuka mata dunia, mengingatkan kita bahwa eksploitasi tambang tidak hanya menggali kekayaan, tetapi juga menggali luka yang dalam di tubuh bumi dan manusia.

“Ketika bumi retak dan angin menangis, penyair hanya punya kata-kata untuk menganyam protes. Dari sajak-sajak itu, dunia belajar: luka pada tanah adalah luka pada kemanusiaan.”

Jakarta, 13 Januari 2025 ***

CATATAN

(1) Para penyair dunia banyak yang menuliskan kegundahannya atas rusaknya lingkungan hidup, dapat dilihat pada link ini, KLIK DI SINI

Halaman:

Berita Terkait